Senin, 28 Oktober 2019

Bimbingan Pribadi

Menurut Winkel & Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi berarti bimbingan dalam memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur diri sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya. 28 Oktober 2019

Jumat, 20 September 2019

Menyambut siswa-siswi



Untuk menanamkan pendidikan karakter dan nilai-nilai kehidupan pada siswa, dapat dilaksanakan di manapun dan kapanpun baik di kelas atau di luar kelas. 

Kamis, 22 Agustus 2019

Wawancara Konseling


Identitas Siswa

Nama               : M. Rizki Syahputra

Kelas                : XII IPS2

Nama Orang Tua

Ayah                 : Dini Saputra

Ibu                    : Fitri Heni

Masalah

- Meninggalkan Pelajaran tanpa izin guru mata pelajaran

- Makan dikantin waktu pelajaran berlangsung

- Pelajaran Sosiologi jam ke 1 & 2


Rabu, 21 Agustus 2019

KeDisiplin siswa

Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh dalam melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya atau dengan kata lain suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam melaksanakan tanggung jawab sudah seharusnya dilakukan. Misalnya, bagi seorang siswa mempunyai tanggung jawab yang harus dilakukan di Sekolah seperti setiap hari siswa datang tepat waktu dan selalu mengumpulkan tugas tepat waktu. Hal ini merupakan salah satu contoh bahwa disiplin seorang siswa memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa tersebut, karena disiplin siswa memberikan dampak terhadap proses pendidikan yang diikuti oleh siswa dalam kelas. Kedisiplinan siswa dapat dilihat dari ketaatan (kepatuhan) siswa terhadap aturan (tata tertib) yang berkaitan dengan jam belajar di sekolah meliputi jam masuk sekolah dan keluar sekolah, kepatuhan siswa dalam berpakaian, kepatuhan siswa dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Semua aktifitas siswa yang dilihat kepatuhannya adalah berkaitan dengan aktifitas pendidikan di sekolah, yang juga dikaitkan dengan kehidupan di lingkungan luar sekolah. Akan tetapi realita saat ini disiplin siswa di Sekolah sangat jauh dari yang diharapkan, karena masih banyak siswa baik di jenjang pendidikan dasar, menengah pertama, dan atas yang memiliki disiplin yang sangat rendah. Hal ini terjadi masih kurangnya kesadaran dari diri siswa dalam melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang siswa. Diketahui bahwa disiplin yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran yang diikuti tersebut sangat bermanfaat tidak hanya untuk pribadi siswa itu sendiri akan tetapi juga berpengaruh pada lingkungan sekitarnya. Dikatakan demikian karena jika seorang siswa yang sudah terbiasa sebagai siswa yang disipilin tentu akan mudah dalam mengerjakan segala sesuatu baik itu kegiatan sekolah maupun di luar sekolah. Misalnya saja kegiatan di Sekolah ikut dalam sebuah organiasasi seperti pramuka maka siswa yang memiliki sikap disiplin tersebut akan melaksanakan kewajibannya sebagai anggota pramuka dan juga melaksanakan tanggung jawabnya dalam belajar. Karakter disiplin ini juga bisa berpengaruh terhadap lingkungan sekitar siswa. Siswa yang memiliki karakter disiplin dan bisa melaksanakan tanggung jawabnya dengan mudah dan dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu maka siswa lain juga akan menimbulkan kecemburuan dalam proses pembelajaran yang berlangsung dikelas. Sehingga siswa yang kedisiplinannya tinggi bisa mempengaruhi siswa lain yang kedisplinannya masih kurang dan banyak mendapat hambatan-hambatan dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang siswa. Akan tetapi terkadang pula saat ini ada juga sebagaian siswa yang masa bodoh terhadap aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Anggapan mereka bahwa jika sudah ada siswa memiliki disiplin yang tinggi dan mampu melaksanakan tanggung jawab sesuai yang ditentukan maka siswa yang lain tidak dipedulikan. Dengan demikian kedisiplinan yang dilakukan memiliki banyak manfaat yang didapatkan antara lain membuat siswa menjadi lebih tertib dan teratur dalam menjalankan kehidupannya, dapat mengerti bahwa kedisiplinan itu sangat penting bagi masa depan kelak, dapat pula membangun kepribadian siswa yang kokoh dan diharapakan bisa berguna bagi semua orang serta disiplin merupakan kunci awal meraih kesuksesan. Disiplin siswa yang dimiliki seseorang dapat dilihat dari tindakan yang menunjukkan segala sesuatu dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

Kamis, 08 Agustus 2019

Adab terhadap orang tua

ADA 6 ADAB TERHADAP ORANG TUA 1. Berbicara dengan lemah lembut, tidak menghardik atau berkata keras Jangan pernah berkata keras dan kasar pada orangtua karena Allah telah melarang hal itu. “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al Isra:23) “Jika para sahabat berbicara dengan Rasulullah, mereka merendahkan suara mereka dan mereka tidak memandang tajam sebagai bentuk pengagungan terhadap Rasulullah” (HR. Al Bukhari 2731). 2. Tidak mendahului mereka dalam berkata-kata Anak muda selalu ingin pamer kehebatan dan unjuk diri, padahal di hadapan orangtua semestinya kita bisa lebih bersabar dan membiarkan orangtua terlebih dahulu menyelesaikan kata-katanya. “Kami pernah bersama Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di Jummar, kemudian Nabi bersabda: ‘Ada sebuah pohon yang ia merupakan permisalan seorang Muslim’. Ibnu Umar berkata: ‘sebetulnya aku ingin menjawab: pohon kurma. Namun karena ia yang paling muda di sini maka aku diam’. Lalu Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pun memberi tahu jawabannya (kepada orang-orang): ‘ia adalah pohon kurma’” (HR. Al Bukhari 82, Muslim 2811). 3. Mengutamakan keperluan orangtua dibanding diri sendiri Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah menceritakan kisah 3 orang yang terperangkap batu besar di mulut goa. Mereka pun mencoba bertawasul, salah satunya karena amalannya mengutamakan kepentingan orangtua: “Ya Allah sesungguhnya saya memiliki orang tua yang sudah tua renta, dan saya juga memiliki istri dan anak perempuan yang aku beri mereka makan dari mengembala ternak. Ketika selesai menggembala, aku perahkan susu untuk mereka. Aku selalu dahulukan orang tuaku sebelum keluargaku. Lalu suatu hari ketika panen aku harus pergi jauh, dan aku tidak pulang kecuali sudah sangat sore, dan aku dapati orang tuaku sudah tidur. Lalu aku perahkan untuk mereka susu sebagaimana biasanya, lalu aku bawakan bejana berisi susu itu kepada mereka. Aku berdiri di sisi mereka, tapi aku enggan untuk membangunkan mereka. Dan aku pun enggan memberi susu pada anak perempuanku sebelum orang tuaku. Padahal anakku sudah meronta-ronta di kakiku karena kelaparan. Dan demikianlah terus keadaannya hingga terbit fajar. Ya Allah jika Engkau tahu aku melakukan hal itu demi mengharap wajahMu, maka bukalah celah bagi kami yang kami bisa melihat langit dari situ. Maka Allah pun membukakan sedikit celah yang membuat mereka bisa melihat langit darinya“. 4. Membayar utang dan nazar orangtua “Bahwasannya Sa’ad bin Ubadah meminta fatwa kepada Rasulullah seraya mengatakan, ‘Sesungguhnya ibuku meninggal dunia dan menanggung kewajiban nadzar, (maka apa yang harus aku lakukan?).’ Beliau menjawab, ‘Laksanakanlah nadzarnya untuk menggantikannya.” (HR. Bukhari dan Muslim) 5. Terus-menerus mendoakan orangtua “Jika manusia meninggal dunia, maka terputus amalannya, kecuali 3 perkara: yakni shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim: 1631) 6. Melaksanakan bakti pada orangtua sekalipun keduanya sudah meninggal dunia “Wahai Rasulullah, apakah masih tersisa sesuatu bentuk baktiku kepada kedua orangtuaku yang bisa aku wujudkan setelah mereka berdua meninggal dunia?” Beliau menjawab, ‘Ya, (yaitu) mendoakan mereka berdua, memohonkan ampunan bagi mereka berdua, melaksanakan janji (wasiat) mereka berdua setelah mereka meninggal, menyambung tali silaturahmi yang tidak bisa disambung kecuali dengan (sebab hubungan) mereka berdua dan memuliakan teman mereka berdua.” (HR. Abu Dawud no. 5142) Semoga kita menjadi orang-orang yang memiliki adab terhadap orangtua.

Rabu, 07 Agustus 2019

4 Jenis Disiplin Siswa di Sekolah

4 JENIS DISIPLIN SISWA : Secara sederhana dapat dikatakan bahwa disiplin merupakan kepatuhan dan ketaatan seseorang atau kelompok orang terhadap aturan atau tata tertib yang berlaku. Disiplin yang berlaku biasanya disertai dengan sanksi atau hukuman. Bagi pelanggar disiplin (indisipliner) akan mendapat sanksi sebagai konsekuensi terhadap pelanggaran tersebut. Sanksi bagi pelanggar tergantung pada jenis dan bobot pelanggaran yang dilakukan. Aturan dan Tata tertib dapat dibuat secara bersama berdasarkan musyawarah dan mufakat. Namun ada pula yang dibuat oleh pihak tertentu yang berwenang mengatur setiap aktivitas di dalam suatu komunitas atau kelompok. Aturan dan tata tertib di sekolah berlaku di dalam komunitas atau lingkungan sekolah. Semua warga sekolah harus mematuhi dan mentaati semua aturan yang ada di sekolah. Yang dimaksud warga sekolah adalah tenaga pendidik ( guru ), tenaga kependidikan ( pegawai ketatausahaan, operator sekolah, penjaga sekolah, dll ) serta peserta didik ( siswa ). Ada 4 jenis disiplin utama siswa di sekolah antara lain: 1. Disiplin berpakaian Setiap jenjang sekolah memiliki aturan berpakaian secara umum dan khusus. Misalnya, seragam harian wajib untuk anak SD, SMP, SMA adalah baju putih dan celana/rok berwarna merah, bagi SMP baju putih dan celana/rok berwarna biru, dan sedangkan untuk SMA baju putih dan celana/rok berwarna Abu-abu. Namun pada hari tertentu ada pula seragam khusus yang diberlakukan di SD,SMP,SMA tersebut. Misalnya pakaian muslim, pakaian khusus seragam batik, dll. 2. Disiplin berpenampilan Siswa harus berpenampilan sesuai dengan aturan berpenampilan yang ada di sekolah. Misalnya: aturan mengenai rambut siswa laki-laki, pemakaian asesoris, berbicara dan bersikap terhadap teman dan guru,dll. 3. Disiplin belajar Disiplin belajar berkaitan dengan aturan dan prosedur tentang kegiatan belajar selama mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Misalnya, waktu mulai kegiatan belajar, waktu istirahat dan waktu berakhirnya jam belajar di sekolah. 4. Disiplin lingkungan Disiplin lingkungan adalah aturan yang ditetapkan kepada siswa untuk mengelola lingkungan sekolah dan kelas. Misalnya, Datang tepat waktu,disiplin piket harian di kelas untuk membersihkan lingkungan kelas sebelum jam belajar dimulai. Siswa yang melanggar disiplin sekolah akan mendapat sanksi berupa teguran, peringatan, pemanggilan orangtua siswa, dll.

Kamis, 11 April 2019

ADAB MURID


RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
“ ADAB MURID ”

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL )

Nama Sekolah             : SMA Al Azhar 3 Bandar Lampung
Kelas / Semester          : X / Genap
Alokasi Waktu            : 1 X 45 Menit
Tempat                        : Ruang Kelas
Jenis layanan               : Informasi
Bidang Bimbingan      : Pribadi
Rumusan Kompetensi : Siswa diharapkan memiliki wawasan pemahaman tentang adab seorang murid terhadap guru.
Tujuan/ Harapan /Indikator
A   : Siswa dapat memahami adab seorang murid terhadap gurunya
B   : Siswa dapat terampil dalam belajar baik dikelas 
maupun diluar kelas
Karakteristik Yang Dikembangkan :  Disiplin, Jujur dan Bertanggung Jawab
Langkah – Langkah
A. Pertemuan I
1) Pendahuluan  :
• Salam Pembukaan, Berdo’a, Perkenalan dan Mengabsen, Tujuan dari materi keterampilan belajar ini adalah siswa memiliki wawasan pemahaman tentang adab seorang murid terhadap guru didalam kelas dan diluar kelas
2) Inti :
Mengamati 
• Siswa membaca Sumber dari buku (Mengamati Fakta, Konsep, Prinsip, Prosedur dan Mengamati Proses didalam buku).
• Siswa Mendengarkan bacaan adab seorang guru terhadap muridnya , Konsep, Prinsip, Prosedur, dan Prosesnya  dari Narasumber
• Siswa melihat tayangan Vidio adab seorang murid terhadap gurunya
• Siswa melihat demonstrasi adab seorang murid terhadap gurunya.
Menanya
• Siswa menanyakan Penjelasan tambahan terhadap Informasi yang didapat dari Proses mengamati
• Siswa mencari penjelasan tambahan tentang fenomena-fenomena yang tidak diketahuinya dalam langkah mengamati Objec
• Siswa mencari penjelasan tambahan sendiri berdasarkan Informasi kegiatan Mengamati
• Siswa mengklarifikasi Informasi yang didapatinya
Mengeksplorasi
• Siswa melakukan Eksperimen
• Siswa membawa sumber lain
• Siswa mengamati Objec/Kejadian/Aktivitas
• Siswa mengakses Internet
Mengasosiasi
• Siswa menganalisis  data
• Siswa membuat Kategori
• Siswa mengelompokkan
• Siswa menyimpulkan dan memperbaiki dengan memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik
Mengkomunikasikan
• Siswa menyajikan laporan dalam bentuk Bagan
• Siswa menyajikan laporan dalam bentuk Diagram
• Siswa menyajikan laporan dalam bentuk grafik
• Siswa menyusun Laporan tertulis dan Menyajikan laporan meliputi Proses, hasil dan kemampuan secara lisan

Tanya Jawab mengenai materi Adab Seorang Murid Terhadap Gurunya Terhadap Muridnya
Penutup 
• Kesimpulan tentang Materi adab seorang murid terhadap gurunya
• Pemberian Pesan
B. Pertemuan II

1. Pendahuluan
• Salam Pembukaan, Berdo’a, Perkenalan dan Mengabsen
Memberitahu tujuan Pemberian layanan dan tujuan dari materi adab seorang murid terhadap gurunya didalam kelas dan diluar kelas
2. Inti
Mengamati 
• Siswa membaca Sumber dari buku (Mengamati Fakta, Konsep, Prinsip, Prosedur dan Mengamati Proses didalam buku).
• Siswa Mendengarkan pembacaan adab seoarang murid terhadap gurunya dari Narasumber
• Siswa melihat tayangan Vidio tentang adab sorang murid terhadap gurunya
• Siswa Mendemonstrasikan adab seorang murid terhadap gurunya
• Siswa menanyakan Penjelasan tambahan terhadap Informasi yang didapat dari Proses Mengamati
• Siswa mencari penjelasan tambahan sendiri berdasarkan informasi hasil kegiatan mengamati
• Siswa menanyakan fenomena-fenomena yang tidak diketahuinya dalam langkah kegiatan Mengamati
• Siswa mengklarifikasi Informasi yang didapatinya dari tahap mengamati
Menanya
• Siswa menanyakan Penjelasan tambahan terhadap Informasi yang didapat dari Proses mengamati
• Siswa mencari penjelasan tambahan tentang fenomena-fenomena yang tidak diketahuinya dalam langkah mengamati Objec
• Siswa mencari penjelasan tambahan sendiri berdasarkan Informasi kegiatan           Mengamati
  Siswa mengklarifikasi Informasi yang didapatinya
  Mengeksplorasi
• Siswa melakukan Eksperimen
• Siswa membawa sumber lain
• Siswa mengamati Objec/Kejadian/Aktivitas
• Siswa mewawancarai Narasumber
  Mengasosiasi
• Siswa mengakses internet
• Siswa menganalisis data
• Siswa membuat kategori dan mengelompokkan
  Mengkomunikasikan
• Siswa menyajikan laporan dalam bentuk Bagan
• Siswa menyajikan laporan dalam bentuk Diagram
• Siswa menyajikan laporan dalam bentuk grafik
• Siswa menyusun Laporan tertulis dan Menyajikan laporan secara lisan

   Tanya Jawab mengenai materi Adab Seorang Murid Terhadap Gurunya dan Refleksi
3. Penutup 
• Kesimpulan tentang Materi adab seorang guru terhadap muridnya
• Pemberian Pesan
Kegiatan Pendukung
a. Format Lisan
b. Himpunan Data
ALAT BANTU
a. Modul BK
b. Internet, Laptop, Infokus
    Bentuk Penilaian
 LAISEG   : Menanyakan Pemahaman Siswa Mengenai Materi

Mengetahui,                                                                          
Kepala SMA Al Azhar 3 Bandar Lampung                           Bandar Lampung, April 2019
Guru BK/Konselor




Drs. Hi. Ma’arifuddin Mz., M. Pd.I                                       Mad Berawi, S.Pd
NIP. 19680317 200003 1 006                                                 NIK. 19780804 200801 1 197






 MATERI LAYANAN
ADAB SEORANG MURID

A. Adab Seorang Murid Terhadap Guru
Ingatlah wahai para siswa yang mempunyai tatakrama,bahwasannya guru ketika mendidik kamu sangat sulit diantaranya : 1. Mendidik akhlak kalian, 2. Mengajarkan ilmu yang bermanfaat dan memberikan nasihat yang baik, kesemuanya itu agar kamu bahagia seperti orang tua membahagiakan anaknya dan mengharapkan masa depan kalian berpendidikan.
Adapun adab seorang murid terhadap gurunya adalah sebagai berikut : 
1. Muliakanlah guru kalian seperti apa kamu memuliakan orang tua kalian.
2. Ketika kamu duduk dihadapan guru maka duduklah dengan sopan.
3. Berbicaralah dengan sopan 
4. Jangan sekali-kali kamu memotong pembicaraan gurumu akan tetapi kamu menunggu sampai selesai pembicaraannya.
5. Dengarkanlah apa yang disampaikan gurumu dari pelajaran.
6. Ketika kamu tidak faham dengan suatu pelajaran maka tanyakanlah degan sopan santun dengan mengangkat tangan terlebih dahulu sampai guru kamu mengizinkan kamu bertanya.
7. Ketika guru kamu bertanya kepada kamu, jawablah dengan baik dan jangan sampai menjawab dengan jawaban yang lainnya karena hal itu tidak ada dalam adab atau tatakrama. 
Kemudian apabila kamu ingin menyenangkan gurur kamu maka tetapkanlah kewajibanmu diantaranya : 
1. Untuk hadir setiap hari dan jangan sampai terlambat kecuali ada alasan yang membenarkan
2. Dahulukan masuk ke kelas.
3. Faham dalam segala pelajaran.
4. Menghafalkan dan menela’ah atau mempelajari kembali  pelajaran.
5. Menjaga kebersihan di buku kalian dan diperalatan sekolah kalian.
6. Patuh terhadap perintah guru.
7. Jangan sampai marah ketika gurumu mendidik kalian karena mendidik kamu suatu kewajiban dan hendaklah bersyukur dan tidak sombong.
8. Mendo’akannya, dengan do’a sebagai berikut : 
“Ya Allah, ampunillah orang-orang yang mengajar, panjangkanlah umur mereka, berkailah usaha dan kehidupan mereka, dan lindungilah mereka dibawah perlindungan-Mu. Karena sesungguhnya merekalah yang mengajar kitab yang Engkau turunkan”. 

B. Adab Seorang Murid Terhadap Oran  Tua
Ingatlah wahai para siswa yang mempunyai tatakrama, apabila kamu mengetahui bagaimanakah orang tua mendidik kamudan memberikan kasih sayang kepada kamu maka dengan apa kamu membalasnya? tidak ada kiranya kamu membalas kepada orang tua kecuali dengan perbuatan tatakrama.Adapun adabnya terhadap otrang tua adalah sebagai berikut : 
1. Mengutamakan pereintahnya dengan bahagia dan mulia.
2. Melakukan sesuatunya dengan hati yang ikhlas.
3. Memberikan senyum dihadapannya.
4. Berjabat tangan setiap hari.
5. Mendoakannya setiap hari supaya diberi umur yang panjang dengan  sehat dan keselamatan.
“ Ya Allah, ampunillah aku dan kedua ibu bapakku dan kasihanilah keduanya sebagaimana mereka mengasihi kami sejak kecil”.
6. Mendengarkan nasihatnya selagi perintah itu bermanfaat dan mencegah selagi perintah itu membahayakan.
Maka apabila oarng tua ridho maka Allah pun ridho kepadamu lalu diberikan Allah kebahagian di dunia dan di akhhirat. 

C. Adab Murid Terhadap Teman
Ingatlah wahai siswa yang mulia, kamu belajar bersama temanmu di sekolah sebagaimana kamu hidup beserta saudara kandungmu di rumah lalu bahagiakanlah mereka sebagaimana saudaramu, muliakanlah yang besar menyayangi yang kecil, saling membantu dalam waktu belajar, menta’ati peraturan, bermain bersama temanmu saat istirahat dengan tidak bermain di kelas, menjauhkan dari putusnya hubungan dan pertengkaran dan tidak berteriak ketika bermain karena itu tidak patut untuk siswa, jangan sampai membuat sakitnya teman, dan ketika berbicara bersama teman mu, maka berbicaralah dengan halus dan seyum, jangan sampai mengeraskan suaranya,jangan sampai cemberut dengan wajahnya, dan takutlah kalian dengan marah, riya, berbicara yang tidak baik, bohong, mengadu domba, berprasangka buruk dan jangan sampai bersumpah walaupun itu benar.

Apabila siswa ingin disenangi oleh teman-temannya maka :
1. jangan bakhil (pelit) kepada temannya ketika temanmu ingin pinjam sesuatu kepada mu, karena sesungguhnya bakhil (pelit) itu sifat yang sangat tidak baik
2. Jangan sombong kepada temannya apabila kamu itu pintar, rajin dan kaya, karena sesungguhnya sifat sombong itu tidak ada dari akhlak siswa yang bagus.
3. Apabila kamu melihat temanmu yang malas, maka nasihatkanlah supaya menjadi rajin.
4. Tinggalkanlah sifat malas.
5. Apabila ada temanmu yang bodoh, maka bantulah dia dengan pemahaman pelajarannya.
6. Ketika melihat orang yang fakir, maka kasihanilah dan bantulah mereka dengan apa yang kamu mampui untuk menolongnya.
D. Adab Murid Dalam Menuntut Ilmu
Memperhatikan realitas belakangan ini, bahwa ada beberapa murid yang kurang memiliki adab pada gurunya. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada yang diam-diam memaki gurunya, ada pula yang secara terang-terangan menunjukkan sikap yang kurang beradap di hadapan guru. Bahkan jejaring sosial seperti facebook kerap kali dijadikan sebagai media menumpahkan kekesalan pada guru, malah ada yang mencaci maki guru lewat status-statusnya di facebook. Sehingga saya merasa terpanggil untuk memberikan penjelasan tentang adab seorang siswa pada gurunya.
Disamping itu juga banyak ditemukan murid yang tidak memahami tata cara menuntut ilmu sesuai dengan kaidah yang dijelaskan oleh agama Islam.
Berdasarkan penjelesan Sa’id Hawwa dalam bukunya yang berjudul “Tazkiyatun Nafs; Intisari Ihya Ulumuddin”, ada sepuluh adab  yang harus diperhatikan seorang murid ketika menuntut ilmu .
v  Mendahulukan penyucian jiwa daripada akhlak yang hina dan sifat tercela karena ilmu merupakan ibadah hati, sholatnya jiwa, dan pendekatan bathin pada Allah.
v  Mengurangi keterikatannya dengan kesibukan dunia karena ikatan-ikatan itu hanya menyibukkan dan memalingkan.
v  Tidak sombong dan sewenang-wenang terhadap guru.
v  Orang yang menekuni ilmu pada tahap awal harus menjaga diri dari mendengarkan perselisihan diantara banyak orang baik ilmu yang ia tekuni itu termasuk ilmu dunia atau ilmu akhirat karena hal itu akan membingunkan akal pikirannya sendiri, mematahkan pendapatnya, dan membuatnya berputus asa dari upaya pengkajian dan telaah yang mendalam.
v  Seorang penuntut ilmu tidak meninggalkan satu cabang pun dari ilmu-ilmu terpuji.
v  Tidak sekaligus menekuni bermacam-macam cabang ilmu, melainkan memperhatikan urutan-urutannya dan memulai dari yang paling penting.
v  Hendaknya tidak memasuki sebuah cabang ilmu kecuali jika telah menguasai cabang ilmu yang sebelumnya karena ilmu-ilmu tersusun rapi secara terurut.
v  Hendaklah seorang penuntut ilmu mengetahui faktor penyebab yang dengan pengetahuan ia dapat mengetahui ilmu yang lebih mulia.
v  Hendaknya tujuan penuntut ilmu di dunia ini adalah untuk menghiasi dan mempercantik bathin keutamaan, sedangkan di akhirat nanti untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan meningkatkan diri agar dapat berdekatan dengan makhluk tertinggi dari kalangan malaikat dan orang yang didekatkan kepada Allah.
v  Hendaklah ia mengetahui nisbat (hubungan, pertalian) antara ilmu dan tujuan, yaitu mengutamakan yang tinggi dan dekat daripada yang jauh, juga mengutamakan yang penting daripada yang tidak penting.
Semoga dengan uraian di atas para murid akan memahami adab dan tata cara menuntut ilmu sesuai dengan kaidah yang diajarkan oleh agama Islam. Agar ilmu yang dipelajari meresap ke dalam hati. Dan memberi dampak positif untuk membentuk kepribadian yang baik.
E. Adab Murid terhadap lingkungannya
Orang tua kalian sangat senang bergaul dengan lingkungannya dan mengharapkan kalian jga senang sebagaimana orang tua kalian karena sesungguhnya lingkungan kalian membantu oarang tua kalian, meminjamkan peralatan dan tempat (wadah) dengan senang dan bahagia, apabila ada yang sakit diantara keluarga mu maka adea yang menjenguknya dan mendo’akannya supaya lekas sembuh. Adapun adab seoarang siswa kepada lingkungannya adalah sebagai berikut : 
1. Bertingkah lakulah yang baik dengan membahagiakan anak-anaknya.
2. Memberikan seyuman di hadapan mereka.
3. Bermain dengan anak-anaknya dengan perilaku yang baik
4. Jauhkanlah dari permusuhan.
5. Jangan mengambil mainan anak-anaknya tanpa izin.
6. Tidak menyombongkan diri dengan pakaian dan uang kepada anak-anaknya. 
7. Jangan menghina.
8. Tidak mengeraskan suara ketika waktunya tidur.
9. Tidak mengotori dinding rumah dan halamannya.
10. Apabila orang tua menyuruh kamu memberikan makanan atau buah-buahan kepada anak-anaknya maka jangan sampai di makan.