Kamis, 30 September 2021

 Nama                            : Mad Berawi, S. Pd

Mata Pelajaran              : Bimbingan dan Konseling  

Kelas                              : XI IPA5

Bidang Layanan             : Bimbingan Sosial

Materi                             : Sikap Sopan Santun Dalam Kehidupan

Tujuan Pembelajaran      : 

1Peserta didik  dapat memahami pentingnya prilaku sopan santun

2. Peserta didik dapat memahami etika yang harus diperhatikan dalam pergaulan


Asslamu'alaikum Wr Wb

Apa kabar anak-anakku yang sholeh dan sholehah...

Semoga dalam keadaan sehat dan masih tetap mematuhi peraturan Pemerintah untuk physical distancing, ya.

Anak-anakku Bapak mengingatkan sebelum kalian memulai kegiatan belajar yang akan diberikan Bapak/Ibu guru terlebih dahulu jangan lupa seperti biasa kita melaksanakan Shalat Dhuha minimal 2, atau 4 Raka’at

Anak-anaku yang sholeh dan Sholehah.


SIKAP SOPAN DAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN

Perlu dicatat bahwa memulai sesuatu dari hal yang sederhana itu ternyata bukan karena tak mampu,tetapi  semata-mata  agar  kita  mudah  mempelajarinya  dan  malaksanakannya.

Berikut  ini  beberapa  hal  yang dapat dilakukan untuk memulai belajar dan berperilaku sopan santun itu.

Ø Senyum, sapa, salam dan sopan serta santun

Hubungan  sosial  merupakan  kunci  pembuka silaturahmi.  Oleh  karena  itu  dalam  keseharian

ketika  kita  bertemu  dan  berhadapan  dengan  orang  lain  apa  salahnya  menampakkan  wajah  ceria  dan bersahabat. Bertegur sapa untuk menambah  keakraban, senyuman  akan  menambah  teman  dan  saling mengucapkan  salam  meleka tkan  tali  persaudaraan. Sekalipun  sangat  sederhana  dan  mudah  namun dengan senyum, sapa dan salam damailah hidup bersama kita.

 Ø Iman dan Taqwa

Perilaku  Iman  dan  Taqwa  dapat  disederhankan  dalam  bentuk  dan  sikap  yang  selalu  ingat  (

eling) kepada  Tuhan  bahwa  kita  ini  adalah  makhluk  Tuhan,  oleh  karena  itu  harus  percaya  (pithados)  akan adanya  Tuhan.

Dengan  demikian  kita  kita  harus  taat (mituhu)terhadap  perintah  dan  larangan  Tuhan.

Demikianlah cara sederhana memahami iman dan taqwa. Iman dan taqwa  dapat mendatangkan watak jujur, watak jujur akan menarik tumbuhnya watak tawakal, watak tawakal akan menumbuhkan watak sabar dan akan menuntun  kapada watak ikhlas.

 Ø Patuh terhadap orang tua

Orang  tua  adalah  perantaraan  lahir  di  dunia  ini,  tanpa  kedua orang  tua  kita  tidak  mungkin

lahir  dan  berada  di  dunia  ini.  Kedua  orang  tualah  yang  memberikan  pendidikan  kepada  kita  untuk pertama kali, karena orang tua kita adalah pendidik yang pertama dan utama. Tidaklah mungkin kita sekarang dapat menjadi seperti manusia sebagai layaknya manusia tanpa diberi pendidikan oleh kedua orang tua kita . Kita  dapat berbicara, berjalan, makan minum, berpakaian, dan sebagainya karena jasa kedua orang tua  kita, maka sepatutnyalah kita petuhi kedua orang tua kita itu.

 Ø Hormat kepada guru

Guru  adalah  pengganti  orang  tua  kita  ketika  kita  berada  di  sekolah.  Merekalah  yang membimbing kita sehingga kita mampu melakukan seseuatu yang sebelumya tidak dapat melakukan. Kita   dapat   membaca,   menulis,   berhitung,   memahami   ilmu   pengetahuan   dan

teknologi   ,   dan sebagainya  berkat  jasa  guru.    Semua  hal  yang  tidak  kita  dapatkan  dari  orang  tua  kita  dalam  ilmu pengetahuan dan teknologi kita dapat memperoleh dari guru. Seharusnya kita hormati para guru kita.

 Ø Menghoramati saudara tua

Saudara  adalah  pengganti  orang  tua  kita  apabila  kedua  orang  tua  kita  telah  tiada.  Dari merekalah  pada  saatnya  nanti  kita  minta  pendapat,  nasehat,  pertimbangan,  bahkan  bantuan  dalam nbnetuk  apapaun  .  jika  kita  menghormatoi  mereka  dengan  tulus  niscaya  mereka  juga  akan  tulus mebimbing dan membantu kita.

 Ø Menghoramti para pemimpin

Di sekitar kita banyak kita temui para pemimpin masyarakat, baik formal, misalnya ketua RT,

ketua  RW,  kepala  dukuh,  Lurah,  Camat,  Bupati,  Walikota,  Gubernur,  Menteri  ,  Presiden,  dan  lain-lain, maupun para pemimpin yang tidak formal, misalnya: ulama, rohaniawan, tokoh masyarakat dan lain-lain. Mereka adalah orang-orang yang meluangkan waktu, tenaga dan sumber daya yang lainnya untuk   kepentingan   kehidupan   masyarakat.   Melaui   kepemimpinan   merekalah   kehidupan   sosial kemasyarakatan dapat berlangsung dengan tertib.

 Ø Menghormati sesama

Seseungguhnya  keberadaan  kita  dalam  masyarakat  sangat  tergantung  kepada  sesama.  Kita

akan  kelihatan pintar  jika  ada teman  kita  yang bodoh, kita  akan  kelihatan  kaya,  jika  ada teman  kita yang  miskin,  kita  akan  kelihatan  tampan/cantik  jika  ada  teman  kita  yang  tidak  tampan/cantik. Sehingga  karena merekalah kita  ini akan  dapat mewujudkan  eksistensi kita.  keberadaan orang-orang di sekitar kita itu ternyata merupakan  peluang agar kita  dapat tampil lebih daripada mereka,  baik itu teman, sahabat, „lawan” konflik, “ lawan”  kompetisi, tetangga, dan bentuk

-bentuk lain dari kehidupan kemasyarakatan  kita.  Secara  sadar  atau  tidak,  mereka  ternyata  berjasa  kepada  kita,  oleh  sebab  itu adalah suatu kewajiban kita untuk menghormatinya.

 Ø Menghargai kedudukan setiap insan

Tidak  semua  orang  seberuntung  kita  dan  tidak  semua  orang  serugi  kita.  Keberuntungan  dan

kerugian  bagi  manusia  adalah  takdir  Illahi  yang  harus  diterimanya  ,  karena  hal  itu  bukan  kemauan manusia. Ada orang yang pangkatnya tinggi, ada pula yang pangkatnya rendah. Ada orang yang tidak sempurna  jasmani  dan  rohani. Ada  orang  yang  terampil  dan  cerdas  tetapi  ada  pula  yang  malas  dan bodoh. Tetapi itu semua bukan atas kehendak yang bersangkutan tetapi karena kehendah Tuhan. Oleh sebab itu tidak pada tempatnya kita menghina mereka. Bukankah di mata Tuhan kita ini sama, karena yang membedakan  hanyalah keimanan kita dan ketaqwaan kita saja.

  Ø Memanfaatkan alam secara wajar

Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk kepentingan umat manusia. Namun demikian kita tidak diperkenankan mengambil dan memanfaatkan alam diluar batas kewajaran, sebab kerakusan dan

ketamakan  kita  kepada  alam,  maka  itu  merupaka  awal  dari  bencana.  Alam  sebagai  sumber  daya hendaklah  kita  pelihara  untuk  kita  wariskan  kepada  generasi  berikutnya.  Alam  menye

diakan  sarana untuk hidup dan kehidupan kita. Oleh sebab itu harus kita jaga kelestariannya.

Rabu, 29 September 2021

 Nama                            : Mad Berawi, S. Pd

Mata Pelajaran              : Bimbingan dan Konseling  

Kelas                              : XI IPA4

Bidang Layanan             : Bimbingan Sosial

Materi                             : Sikap Sopan Santun Dalam Kehidupan

Tujuan Pembelajaran      : 

1Peserta didik  dapat memahami pentingnya prilaku sopan santun

2. Peserta didik dapat memahami etika yang harus diperhatikan dalam pergaulan


Asslamu'alaikum Wr Wb

Apa kabar anak-anakku yang sholeh dan sholehah...

Semoga dalam keadaan sehat dan masih tetap mematuhi peraturan Pemerintah untuk physical distancing, ya.

Anak-anakku Bapak mengingatkan sebelum kalian memulai kegiatan belajar yang akan diberikan Bapak/Ibu guru terlebih dahulu jangan lupa seperti biasa kita melaksanakan Shalat Dhuha minimal 2, atau 4 Raka’at

Anak-anaku yang sholeh dan Sholehah.


SIKAP SOPAN DAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN

Perlu dicatat bahwa memulai sesuatu dari hal yang sederhana itu ternyata bukan karena tak mampu,tetapi  semata-mata  agar  kita  mudah  mempelajarinya  dan  malaksanakannya.

Berikut  ini  beberapa  hal  yang dapat dilakukan untuk memulai belajar dan berperilaku sopan santun itu.

Ø Senyum, sapa, salam dan sopan serta santun

Hubungan  sosial  merupakan  kunci  pembuka silaturahmi.  Oleh  karena  itu  dalam  keseharian

ketika  kita  bertemu  dan  berhadapan  dengan  orang  lain  apa  salahnya  menampakkan  wajah  ceria  dan bersahabat. Bertegur sapa untuk menambah  keakraban, senyuman  akan  menambah  teman  dan  saling mengucapkan  salam  meleka tkan  tali  persaudaraan. Sekalipun  sangat  sederhana  dan  mudah  namun dengan senyum, sapa dan salam damailah hidup bersama kita.

 Ø Iman dan Taqwa

Perilaku  Iman  dan  Taqwa  dapat  disederhankan  dalam  bentuk  dan  sikap  yang  selalu  ingat  (

eling) kepada  Tuhan  bahwa  kita  ini  adalah  makhluk  Tuhan,  oleh  karena  itu  harus  percaya  (pithados)  akan adanya  Tuhan.

Dengan  demikian  kita  kita  harus  taat (mituhu)terhadap  perintah  dan  larangan  Tuhan.

Demikianlah cara sederhana memahami iman dan taqwa. Iman dan taqwa  dapat mendatangkan watak jujur, watak jujur akan menarik tumbuhnya watak tawakal, watak tawakal akan menumbuhkan watak sabar dan akan menuntun  kapada watak ikhlas.

 Ø Patuh terhadap orang tua

Orang  tua  adalah  perantaraan  lahir  di  dunia  ini,  tanpa  kedua orang  tua  kita  tidak  mungkin

lahir  dan  berada  di  dunia  ini.  Kedua  orang  tualah  yang  memberikan  pendidikan  kepada  kita  untuk pertama kali, karena orang tua kita adalah pendidik yang pertama dan utama. Tidaklah mungkin kita sekarang dapat menjadi seperti manusia sebagai layaknya manusia tanpa diberi pendidikan oleh kedua orang tua kita . Kita  dapat berbicara, berjalan, makan minum, berpakaian, dan sebagainya karena jasa kedua orang tua  kita, maka sepatutnyalah kita petuhi kedua orang tua kita itu.

 Ø Hormat kepada guru

Guru  adalah  pengganti  orang  tua  kita  ketika  kita  berada  di  sekolah.  Merekalah  yang membimbing kita sehingga kita mampu melakukan seseuatu yang sebelumya tidak dapat melakukan. Kita   dapat   membaca,   menulis,   berhitung,   memahami   ilmu   pengetahuan   dan

teknologi   ,   dan sebagainya  berkat  jasa  guru.    Semua  hal  yang  tidak  kita  dapatkan  dari  orang  tua  kita  dalam  ilmu pengetahuan dan teknologi kita dapat memperoleh dari guru. Seharusnya kita hormati para guru kita.

 Ø Menghoramati saudara tua

Saudara  adalah  pengganti  orang  tua  kita  apabila  kedua  orang  tua  kita  telah  tiada.  Dari merekalah  pada  saatnya  nanti  kita  minta  pendapat,  nasehat,  pertimbangan,  bahkan  bantuan  dalam nbnetuk  apapaun  .  jika  kita  menghormatoi  mereka  dengan  tulus  niscaya  mereka  juga  akan  tulus mebimbing dan membantu kita.

 Ø Menghoramti para pemimpin

Di sekitar kita banyak kita temui para pemimpin masyarakat, baik formal, misalnya ketua RT,

ketua  RW,  kepala  dukuh,  Lurah,  Camat,  Bupati,  Walikota,  Gubernur,  Menteri  ,  Presiden,  dan  lain-lain, maupun para pemimpin yang tidak formal, misalnya: ulama, rohaniawan, tokoh masyarakat dan lain-lain. Mereka adalah orang-orang yang meluangkan waktu, tenaga dan sumber daya yang lainnya untuk   kepentingan   kehidupan   masyarakat.   Melaui   kepemimpinan   merekalah   kehidupan   sosial kemasyarakatan dapat berlangsung dengan tertib.

 Ø Menghormati sesama

Seseungguhnya  keberadaan  kita  dalam  masyarakat  sangat  tergantung  kepada  sesama.  Kita

akan  kelihatan pintar  jika  ada teman  kita  yang bodoh, kita  akan  kelihatan  kaya,  jika  ada teman  kita yang  miskin,  kita  akan  kelihatan  tampan/cantik  jika  ada  teman  kita  yang  tidak  tampan/cantik. Sehingga  karena merekalah kita  ini akan  dapat mewujudkan  eksistensi kita.  keberadaan orang-orang di sekitar kita itu ternyata merupakan  peluang agar kita  dapat tampil lebih daripada mereka,  baik itu teman, sahabat, „lawan” konflik, “ lawan”  kompetisi, tetangga, dan bentuk

-bentuk lain dari kehidupan kemasyarakatan  kita.  Secara  sadar  atau  tidak,  mereka  ternyata  berjasa  kepada  kita,  oleh  sebab  itu adalah suatu kewajiban kita untuk menghormatinya.

 Ø Menghargai kedudukan setiap insan

Tidak  semua  orang  seberuntung  kita  dan  tidak  semua  orang  serugi  kita.  Keberuntungan  dan

kerugian  bagi  manusia  adalah  takdir  Illahi  yang  harus  diterimanya  ,  karena  hal  itu  bukan  kemauan manusia. Ada orang yang pangkatnya tinggi, ada pula yang pangkatnya rendah. Ada orang yang tidak sempurna  jasmani  dan  rohani. Ada  orang  yang  terampil  dan  cerdas  tetapi  ada  pula  yang  malas  dan bodoh. Tetapi itu semua bukan atas kehendak yang bersangkutan tetapi karena kehendah Tuhan. Oleh sebab itu tidak pada tempatnya kita menghina mereka. Bukankah di mata Tuhan kita ini sama, karena yang membedakan  hanyalah keimanan kita dan ketaqwaan kita saja.

  Ø Memanfaatkan alam secara wajar

Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk kepentingan umat manusia. Namun demikian kita tidak diperkenankan mengambil dan memanfaatkan alam diluar batas kewajaran, sebab kerakusan dan

ketamakan  kita  kepada  alam,  maka  itu  merupaka  awal  dari  bencana.  Alam  sebagai  sumber  daya hendaklah  kita  pelihara  untuk  kita  wariskan  kepada  generasi  berikutnya.  Alam  menye

diakan  sarana untuk hidup dan kehidupan kita. Oleh sebab itu harus kita jaga kelestariannya.

Selasa, 28 September 2021

 Nama                            : Mad Berawi, S. Pd

Mata Pelajaran              : Bimbingan dan Konseling  

Kelas                              : XI IPA3

Bidang Layanan             : Bimbingan Sosial

Materi                             : Sikap Sopan Santun Dalam Kehidupan

Tujuan Pembelajaran      : 

1Peserta didik  dapat memahami pentingnya prilaku sopan santun

2. Peserta didik dapat memahami etika yang harus diperhatikan dalam pergaulan


Asslamu'alaikum Wr Wb

Apa kabar anak-anakku yang sholeh dan sholehah...

Semoga dalam keadaan sehat dan masih tetap mematuhi peraturan Pemerintah untuk physical distancing, ya.

Anak-anakku Bapak mengingatkan sebelum kalian memulai kegiatan belajar yang akan diberikan Bapak/Ibu guru terlebih dahulu jangan lupa seperti biasa kita melaksanakan Shalat Dhuha minimal 2, atau 4 Raka’at

Anak-anaku yang sholeh dan Sholehah.


SIKAP SOPAN DAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN

Perlu dicatat bahwa memulai sesuatu dari hal yang sederhana itu ternyata bukan karena tak mampu,tetapi  semata-mata  agar  kita  mudah  mempelajarinya  dan  malaksanakannya.

Berikut  ini  beberapa  hal  yang dapat dilakukan untuk memulai belajar dan berperilaku sopan santun itu.

Ø Senyum, sapa, salam dan sopan serta santun

Hubungan  sosial  merupakan  kunci  pembuka silaturahmi.  Oleh  karena  itu  dalam  keseharian

ketika  kita  bertemu  dan  berhadapan  dengan  orang  lain  apa  salahnya  menampakkan  wajah  ceria  dan bersahabat. Bertegur sapa untuk menambah  keakraban, senyuman  akan  menambah  teman  dan  saling mengucapkan  salam  meleka tkan  tali  persaudaraan. Sekalipun  sangat  sederhana  dan  mudah  namun dengan senyum, sapa dan salam damailah hidup bersama kita.

 Ø Iman dan Taqwa

Perilaku  Iman  dan  Taqwa  dapat  disederhankan  dalam  bentuk  dan  sikap  yang  selalu  ingat  (

eling) kepada  Tuhan  bahwa  kita  ini  adalah  makhluk  Tuhan,  oleh  karena  itu  harus  percaya  (pithados)  akan adanya  Tuhan.

Dengan  demikian  kita  kita  harus  taat (mituhu)terhadap  perintah  dan  larangan  Tuhan.

Demikianlah cara sederhana memahami iman dan taqwa. Iman dan taqwa  dapat mendatangkan watak jujur, watak jujur akan menarik tumbuhnya watak tawakal, watak tawakal akan menumbuhkan watak sabar dan akan menuntun  kapada watak ikhlas.

 Ø Patuh terhadap orang tua

Orang  tua  adalah  perantaraan  lahir  di  dunia  ini,  tanpa  kedua orang  tua  kita  tidak  mungkin

lahir  dan  berada  di  dunia  ini.  Kedua  orang  tualah  yang  memberikan  pendidikan  kepada  kita  untuk pertama kali, karena orang tua kita adalah pendidik yang pertama dan utama. Tidaklah mungkin kita sekarang dapat menjadi seperti manusia sebagai layaknya manusia tanpa diberi pendidikan oleh kedua orang tua kita . Kita  dapat berbicara, berjalan, makan minum, berpakaian, dan sebagainya karena jasa kedua orang tua  kita, maka sepatutnyalah kita petuhi kedua orang tua kita itu.

 Ø Hormat kepada guru

Guru  adalah  pengganti  orang  tua  kita  ketika  kita  berada  di  sekolah.  Merekalah  yang membimbing kita sehingga kita mampu melakukan seseuatu yang sebelumya tidak dapat melakukan. Kita   dapat   membaca,   menulis,   berhitung,   memahami   ilmu   pengetahuan   dan

teknologi   ,   dan sebagainya  berkat  jasa  guru.    Semua  hal  yang  tidak  kita  dapatkan  dari  orang  tua  kita  dalam  ilmu pengetahuan dan teknologi kita dapat memperoleh dari guru. Seharusnya kita hormati para guru kita.

 Ø Menghoramati saudara tua

Saudara  adalah  pengganti  orang  tua  kita  apabila  kedua  orang  tua  kita  telah  tiada.  Dari merekalah  pada  saatnya  nanti  kita  minta  pendapat,  nasehat,  pertimbangan,  bahkan  bantuan  dalam nbnetuk  apapaun  .  jika  kita  menghormatoi  mereka  dengan  tulus  niscaya  mereka  juga  akan  tulus mebimbing dan membantu kita.

 Ø Menghoramti para pemimpin

Di sekitar kita banyak kita temui para pemimpin masyarakat, baik formal, misalnya ketua RT,

ketua  RW,  kepala  dukuh,  Lurah,  Camat,  Bupati,  Walikota,  Gubernur,  Menteri  ,  Presiden,  dan  lain-lain, maupun para pemimpin yang tidak formal, misalnya: ulama, rohaniawan, tokoh masyarakat dan lain-lain. Mereka adalah orang-orang yang meluangkan waktu, tenaga dan sumber daya yang lainnya untuk   kepentingan   kehidupan   masyarakat.   Melaui   kepemimpinan   merekalah   kehidupan   sosial kemasyarakatan dapat berlangsung dengan tertib.

 Ø Menghormati sesama

Seseungguhnya  keberadaan  kita  dalam  masyarakat  sangat  tergantung  kepada  sesama.  Kita

akan  kelihatan pintar  jika  ada teman  kita  yang bodoh, kita  akan  kelihatan  kaya,  jika  ada teman  kita yang  miskin,  kita  akan  kelihatan  tampan/cantik  jika  ada  teman  kita  yang  tidak  tampan/cantik. Sehingga  karena merekalah kita  ini akan  dapat mewujudkan  eksistensi kita.  keberadaan orang-orang di sekitar kita itu ternyata merupakan  peluang agar kita  dapat tampil lebih daripada mereka,  baik itu teman, sahabat, „lawan” konflik, “ lawan”  kompetisi, tetangga, dan bentuk

-bentuk lain dari kehidupan kemasyarakatan  kita.  Secara  sadar  atau  tidak,  mereka  ternyata  berjasa  kepada  kita,  oleh  sebab  itu adalah suatu kewajiban kita untuk menghormatinya.

 Ø Menghargai kedudukan setiap insan

Tidak  semua  orang  seberuntung  kita  dan  tidak  semua  orang  serugi  kita.  Keberuntungan  dan

kerugian  bagi  manusia  adalah  takdir  Illahi  yang  harus  diterimanya  ,  karena  hal  itu  bukan  kemauan manusia. Ada orang yang pangkatnya tinggi, ada pula yang pangkatnya rendah. Ada orang yang tidak sempurna  jasmani  dan  rohani. Ada  orang  yang  terampil  dan  cerdas  tetapi  ada  pula  yang  malas  dan bodoh. Tetapi itu semua bukan atas kehendak yang bersangkutan tetapi karena kehendah Tuhan. Oleh sebab itu tidak pada tempatnya kita menghina mereka. Bukankah di mata Tuhan kita ini sama, karena yang membedakan  hanyalah keimanan kita dan ketaqwaan kita saja.

  Ø Memanfaatkan alam secara wajar

Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk kepentingan umat manusia. Namun demikian kita tidak diperkenankan mengambil dan memanfaatkan alam diluar batas kewajaran, sebab kerakusan dan

ketamakan  kita  kepada  alam,  maka  itu  merupaka  awal  dari  bencana.  Alam  sebagai  sumber  daya hendaklah  kita  pelihara  untuk  kita  wariskan  kepada  generasi  berikutnya.  Alam  menye

diakan  sarana untuk hidup dan kehidupan kita. Oleh sebab itu harus kita jaga kelestariannya.

Jumat, 24 September 2021

 Nama                            : Mad Berawi, S. Pd

Mata Pelajaran              : Bimbingan dan Konseling  

Kelas                              : XI IPA2

Bidang Layanan             : Bimbingan Sosial

Materi                             : Sikap Sopan Santun Dalam Kehidupan

Tujuan Pembelajaran      : 

1Peserta didik  dapat memahami pentingnya prilaku sopan santun

2. Peserta didik dapat memahami etika yang harus diperhatikan dalam pergaulan


Asslamu'alaikum Wr Wb

Apa kabar anak-anakku yang sholeh dan sholehah...

Semoga dalam keadaan sehat dan masih tetap mematuhi peraturan Pemerintah untuk physical distancing, ya.

Anak-anakku Bapak mengingatkan sebelum kalian memulai kegiatan belajar yang akan diberikan Bapak/Ibu guru terlebih dahulu jangan lupa seperti biasa kita melaksanakan Shalat Dhuha minimal 2, atau 4 Raka’at

Anak-anaku yang sholeh dan Sholehah.


SIKAP SOPAN DAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN

Perlu dicatat bahwa memulai sesuatu dari hal yang sederhana itu ternyata bukan karena tak mampu,tetapi  semata-mata  agar  kita  mudah  mempelajarinya  dan  malaksanakannya.

Berikut  ini  beberapa  hal  yang dapat dilakukan untuk memulai belajar dan berperilaku sopan santun itu.

Ø Senyum, sapa, salam dan sopan serta santun

Hubungan  sosial  merupakan  kunci  pembuka silaturahmi.  Oleh  karena  itu  dalam  keseharian

ketika  kita  bertemu  dan  berhadapan  dengan  orang  lain  apa  salahnya  menampakkan  wajah  ceria  dan bersahabat. Bertegur sapa untuk menambah  keakraban, senyuman  akan  menambah  teman  dan  saling mengucapkan  salam  meleka tkan  tali  persaudaraan. Sekalipun  sangat  sederhana  dan  mudah  namun dengan senyum, sapa dan salam damailah hidup bersama kita.

 Ø Iman dan Taqwa

Perilaku  Iman  dan  Taqwa  dapat  disederhankan  dalam  bentuk  dan  sikap  yang  selalu  ingat  (

eling) kepada  Tuhan  bahwa  kita  ini  adalah  makhluk  Tuhan,  oleh  karena  itu  harus  percaya  (pithados)  akan adanya  Tuhan.

Dengan  demikian  kita  kita  harus  taat (mituhu)terhadap  perintah  dan  larangan  Tuhan.

Demikianlah cara sederhana memahami iman dan taqwa. Iman dan taqwa  dapat mendatangkan watak jujur, watak jujur akan menarik tumbuhnya watak tawakal, watak tawakal akan menumbuhkan watak sabar dan akan menuntun  kapada watak ikhlas.

 Ø Patuh terhadap orang tua

Orang  tua  adalah  perantaraan  lahir  di  dunia  ini,  tanpa  kedua orang  tua  kita  tidak  mungkin

lahir  dan  berada  di  dunia  ini.  Kedua  orang  tualah  yang  memberikan  pendidikan  kepada  kita  untuk pertama kali, karena orang tua kita adalah pendidik yang pertama dan utama. Tidaklah mungkin kita sekarang dapat menjadi seperti manusia sebagai layaknya manusia tanpa diberi pendidikan oleh kedua orang tua kita . Kita  dapat berbicara, berjalan, makan minum, berpakaian, dan sebagainya karena jasa kedua orang tua  kita, maka sepatutnyalah kita petuhi kedua orang tua kita itu.

 Ø Hormat kepada guru

Guru  adalah  pengganti  orang  tua  kita  ketika  kita  berada  di  sekolah.  Merekalah  yang membimbing kita sehingga kita mampu melakukan seseuatu yang sebelumya tidak dapat melakukan. Kita   dapat   membaca,   menulis,   berhitung,   memahami   ilmu   pengetahuan   dan

teknologi   ,   dan sebagainya  berkat  jasa  guru.    Semua  hal  yang  tidak  kita  dapatkan  dari  orang  tua  kita  dalam  ilmu pengetahuan dan teknologi kita dapat memperoleh dari guru. Seharusnya kita hormati para guru kita.

 Ø Menghoramati saudara tua

Saudara  adalah  pengganti  orang  tua  kita  apabila  kedua  orang  tua  kita  telah  tiada.  Dari merekalah  pada  saatnya  nanti  kita  minta  pendapat,  nasehat,  pertimbangan,  bahkan  bantuan  dalam nbnetuk  apapaun  .  jika  kita  menghormatoi  mereka  dengan  tulus  niscaya  mereka  juga  akan  tulus mebimbing dan membantu kita.

 Ø Menghoramti para pemimpin

Di sekitar kita banyak kita temui para pemimpin masyarakat, baik formal, misalnya ketua RT,

ketua  RW,  kepala  dukuh,  Lurah,  Camat,  Bupati,  Walikota,  Gubernur,  Menteri  ,  Presiden,  dan  lain-lain, maupun para pemimpin yang tidak formal, misalnya: ulama, rohaniawan, tokoh masyarakat dan lain-lain. Mereka adalah orang-orang yang meluangkan waktu, tenaga dan sumber daya yang lainnya untuk   kepentingan   kehidupan   masyarakat.   Melaui   kepemimpinan   merekalah   kehidupan   sosial kemasyarakatan dapat berlangsung dengan tertib.

 Ø Menghormati sesama

Seseungguhnya  keberadaan  kita  dalam  masyarakat  sangat  tergantung  kepada  sesama.  Kita

akan  kelihatan pintar  jika  ada teman  kita  yang bodoh, kita  akan  kelihatan  kaya,  jika  ada teman  kita yang  miskin,  kita  akan  kelihatan  tampan/cantik  jika  ada  teman  kita  yang  tidak  tampan/cantik. Sehingga  karena merekalah kita  ini akan  dapat mewujudkan  eksistensi kita.  keberadaan orang-orang di sekitar kita itu ternyata merupakan  peluang agar kita  dapat tampil lebih daripada mereka,  baik itu teman, sahabat, „lawan” konflik, “ lawan”  kompetisi, tetangga, dan bentuk

-bentuk lain dari kehidupan kemasyarakatan  kita.  Secara  sadar  atau  tidak,  mereka  ternyata  berjasa  kepada  kita,  oleh  sebab  itu adalah suatu kewajiban kita untuk menghormatinya.

 Ø Menghargai kedudukan setiap insan

Tidak  semua  orang  seberuntung  kita  dan  tidak  semua  orang  serugi  kita.  Keberuntungan  dan

kerugian  bagi  manusia  adalah  takdir  Illahi  yang  harus  diterimanya  ,  karena  hal  itu  bukan  kemauan manusia. Ada orang yang pangkatnya tinggi, ada pula yang pangkatnya rendah. Ada orang yang tidak sempurna  jasmani  dan  rohani. Ada  orang  yang  terampil  dan  cerdas  tetapi  ada  pula  yang  malas  dan bodoh. Tetapi itu semua bukan atas kehendak yang bersangkutan tetapi karena kehendah Tuhan. Oleh sebab itu tidak pada tempatnya kita menghina mereka. Bukankah di mata Tuhan kita ini sama, karena yang membedakan  hanyalah keimanan kita dan ketaqwaan kita saja.

  Ø Memanfaatkan alam secara wajar

Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk kepentingan umat manusia. Namun demikian kita tidak diperkenankan mengambil dan memanfaatkan alam diluar batas kewajaran, sebab kerakusan dan

ketamakan  kita  kepada  alam,  maka  itu  merupaka  awal  dari  bencana.  Alam  sebagai  sumber  daya hendaklah  kita  pelihara  untuk  kita  wariskan  kepada  generasi  berikutnya.  Alam  menye

diakan  sarana untuk hidup dan kehidupan kita. Oleh sebab itu harus kita jaga kelestariannya.

Kamis, 23 September 2021

Nama                            : Mad Berawi, S. Pd

Mata Pelajaran              : Bimbingan dan Konseling  

Kelas                              : XI IPA1

Bidang Layanan             : Bimbingan Sosial

Materi                             : Sikap Sopan Santun Dalam Kehidupan

Tujuan Pembelajaran      : 

1Peserta didik  dapat memahami pentingnya prilaku sopan santun

2. Peserta didik dapat memahami etika yang harus diperhatikan dalam pergaulan


Asslamu'alaikum Wr Wb

Apa kabar anak-anakku yang sholeh dan sholehah...

Semoga dalam keadaan sehat dan masih tetap mematuhi peraturan Pemerintah untuk physical distancing, ya.

Anak-anakku Bapak mengingatkan sebelum kalian memulai kegiatan belajar yang akan diberikan Bapak/Ibu guru terlebih dahulu jangan lupa seperti biasa kita melaksanakan Shalat Dhuha minimal 2, atau 4 Raka’at

Anak-anaku yang sholeh dan Sholehah.


SIKAP SOPAN DAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN

Perlu dicatat bahwa memulai sesuatu dari hal yang sederhana itu ternyata bukan karena tak mampu,tetapi  semata-mata  agar  kita  mudah  mempelajarinya  dan  malaksanakannya.

Berikut  ini  beberapa  hal  yang dapat dilakukan untuk memulai belajar dan berperilaku sopan santun itu.

Ø Senyum, sapa, salam dan sopan serta santun

Hubungan  sosial  merupakan  kunci  pembuka silaturahmi.  Oleh  karena  itu  dalam  keseharian

ketika  kita  bertemu  dan  berhadapan  dengan  orang  lain  apa  salahnya  menampakkan  wajah  ceria  dan bersahabat. Bertegur sapa untuk menambah  keakraban, senyuman  akan  menambah  teman  dan  saling mengucapkan  salam  meleka tkan  tali  persaudaraan. Sekalipun  sangat  sederhana  dan  mudah  namun dengan senyum, sapa dan salam damailah hidup bersama kita.

 Ø Iman dan Taqwa

Perilaku  Iman  dan  Taqwa  dapat  disederhankan  dalam  bentuk  dan  sikap  yang  selalu  ingat  (

eling) kepada  Tuhan  bahwa  kita  ini  adalah  makhluk  Tuhan,  oleh  karena  itu  harus  percaya  (pithados)  akan adanya  Tuhan.

Dengan  demikian  kita  kita  harus  taat (mituhu)terhadap  perintah  dan  larangan  Tuhan.

Demikianlah cara sederhana memahami iman dan taqwa. Iman dan taqwa  dapat mendatangkan watak jujur, watak jujur akan menarik tumbuhnya watak tawakal, watak tawakal akan menumbuhkan watak sabar dan akan menuntun  kapada watak ikhlas.

 Ø Patuh terhadap orang tua

Orang  tua  adalah  perantaraan  lahir  di  dunia  ini,  tanpa  kedua orang  tua  kita  tidak  mungkin

lahir  dan  berada  di  dunia  ini.  Kedua  orang  tualah  yang  memberikan  pendidikan  kepada  kita  untuk pertama kali, karena orang tua kita adalah pendidik yang pertama dan utama. Tidaklah mungkin kita sekarang dapat menjadi seperti manusia sebagai layaknya manusia tanpa diberi pendidikan oleh kedua orang tua kita . Kita  dapat berbicara, berjalan, makan minum, berpakaian, dan sebagainya karena jasa kedua orang tua  kita, maka sepatutnyalah kita petuhi kedua orang tua kita itu.

 Ø Hormat kepada guru

Guru  adalah  pengganti  orang  tua  kita  ketika  kita  berada  di  sekolah.  Merekalah  yang membimbing kita sehingga kita mampu melakukan seseuatu yang sebelumya tidak dapat melakukan. Kita   dapat   membaca,   menulis,   berhitung,   memahami   ilmu   pengetahuan   dan

teknologi   ,   dan sebagainya  berkat  jasa  guru.    Semua  hal  yang  tidak  kita  dapatkan  dari  orang  tua  kita  dalam  ilmu pengetahuan dan teknologi kita dapat memperoleh dari guru. Seharusnya kita hormati para guru kita.

 Ø Menghoramati saudara tua

Saudara  adalah  pengganti  orang  tua  kita  apabila  kedua  orang  tua  kita  telah  tiada.  Dari merekalah  pada  saatnya  nanti  kita  minta  pendapat,  nasehat,  pertimbangan,  bahkan  bantuan  dalam nbnetuk  apapaun  .  jika  kita  menghormatoi  mereka  dengan  tulus  niscaya  mereka  juga  akan  tulus mebimbing dan membantu kita.

 Ø Menghoramti para pemimpin

Di sekitar kita banyak kita temui para pemimpin masyarakat, baik formal, misalnya ketua RT,

ketua  RW,  kepala  dukuh,  Lurah,  Camat,  Bupati,  Walikota,  Gubernur,  Menteri  ,  Presiden,  dan  lain-lain, maupun para pemimpin yang tidak formal, misalnya: ulama, rohaniawan, tokoh masyarakat dan lain-lain. Mereka adalah orang-orang yang meluangkan waktu, tenaga dan sumber daya yang lainnya untuk   kepentingan   kehidupan   masyarakat.   Melaui   kepemimpinan   merekalah   kehidupan   sosial kemasyarakatan dapat berlangsung dengan tertib.

 Ø Menghormati sesama

Seseungguhnya  keberadaan  kita  dalam  masyarakat  sangat  tergantung  kepada  sesama.  Kita

akan  kelihatan pintar  jika  ada teman  kita  yang bodoh, kita  akan  kelihatan  kaya,  jika  ada teman  kita yang  miskin,  kita  akan  kelihatan  tampan/cantik  jika  ada  teman  kita  yang  tidak  tampan/cantik. Sehingga  karena merekalah kita  ini akan  dapat mewujudkan  eksistensi kita.  keberadaan orang-orang di sekitar kita itu ternyata merupakan  peluang agar kita  dapat tampil lebih daripada mereka,  baik itu teman, sahabat, „lawan” konflik, “ lawan”  kompetisi, tetangga, dan bentuk

-bentuk lain dari kehidupan kemasyarakatan  kita.  Secara  sadar  atau  tidak,  mereka  ternyata  berjasa  kepada  kita,  oleh  sebab  itu adalah suatu kewajiban kita untuk menghormatinya.

 Ø Menghargai kedudukan setiap insan

Tidak  semua  orang  seberuntung  kita  dan  tidak  semua  orang  serugi  kita.  Keberuntungan  dan

kerugian  bagi  manusia  adalah  takdir  Illahi  yang  harus  diterimanya  ,  karena  hal  itu  bukan  kemauan manusia. Ada orang yang pangkatnya tinggi, ada pula yang pangkatnya rendah. Ada orang yang tidak sempurna  jasmani  dan  rohani. Ada  orang  yang  terampil  dan  cerdas  tetapi  ada  pula  yang  malas  dan bodoh. Tetapi itu semua bukan atas kehendak yang bersangkutan tetapi karena kehendah Tuhan. Oleh sebab itu tidak pada tempatnya kita menghina mereka. Bukankah di mata Tuhan kita ini sama, karena yang membedakan  hanyalah keimanan kita dan ketaqwaan kita saja.

  Ø Memanfaatkan alam secara wajar

Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk kepentingan umat manusia. Namun demikian kita tidak diperkenankan mengambil dan memanfaatkan alam diluar batas kewajaran, sebab kerakusan dan

ketamakan  kita  kepada  alam,  maka  itu  merupaka  awal  dari  bencana.  Alam  sebagai  sumber  daya hendaklah  kita  pelihara  untuk  kita  wariskan  kepada  generasi  berikutnya.  Alam  menye

diakan  sarana untuk hidup dan kehidupan kita. Oleh sebab itu harus kita jaga kelestariannya.