Rabu, 26 Januari 2022

KEDISIPLINAN

Nama : Mad Berawi, S.Pd 

Mata Pelajaran : Bimbingan dan Konseling 

Kelas : XI IPA4

Materi : Kedisiplinan Siswa dilingkungan Sekolah

Tujuan : Agar Peserta Didik Mampu memahami sikap displin dan terbentuk perilaku yang taat, patuh, serta tertib.

Assalamualaikum selamat pagi anak soleh dan sholeha.

Alhamdulillah, semoga kalian semua selalu semangat dalam mengikuti setiap kegiatan pembelajaran dan Dipersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang pembelajaran nya. Tak bosan-bosan bapak selalu ingatkan untuk selalu Istiqomah dalam menjalankan Ibadah Shalat 5 waktu, Shalat Sunnah Dhuha dan Muroja'ah nya... Semoga usaha dan niat kita semua dimudahkan oleh Allah SWT, dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.. 

Materi hari ini : Silahkan dibaca 

KEDISIPLINAN SISWA DILINGKUNGAN SEKOLAH

Kedisiplinan siswa sangat penting untuk kemajuan sekolah itu sendiri. Sekolah yang tertib akan menciptakan proses pembelajaran yang baik. Namun sebaliknya, di sekolah yang kurang tertib kondisinya akan jauh berbeda dan proses pembelajaran menjadi kurang efektif. Meingkatkan kedisiplinan terhadap siswa sangat penting dilakukan oleh sekolah, mengingat sekolah merupakan tempat generasi penerus bangsa. Salah satu faktor yang membantu para siswa meraih sukses dimasa depan yaitu dengan kedisiplinan.  Para siswa dalam melakukan kegiatan belajar disekolah tidak terlepas dari berbagi peraturan dan tata tertib yang telah diberlakukan disekolahnya, dan setiap siswa harus berprilaku sesuai dengan tata tertib yang telah ada disekolahnya.

Disiplin merupakan suatu kondisi yang terbentuk dari proses dan serangkaian perilaku yang menunjukan nilai ketaatan, kepatuhan, dan ketertiban. Dengan adanya kedisiplinan di sekolah diharapkan mampu menciptakan suasana lingkungan belajar yang nyaman dan tentram di dalam kelas. Siswa yang disiplin yaitu siswa yang biasanya hadir tepat waktu, taat terhadap semua perturan yang diterapkan disekolah, serta berprilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

 Mengenai disiplin siswa, tidak bisa terlepas dari persoalan perilaku negatif pada siswa tersebut, yang pada saat ini semakin memprihatinkan. Banyak tindakan negatif yang dilakukan oleh para siswa di sekolah dari bolos, tawuran atau berkelahi, mencuri, merokok, dan pelangaran-pelangaran yang membahayakan diri sendiri dan orang lain

 1. Disiplin Waktu

Time is money, istilah satu ini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, tak terkecuali siswa. Dari istilah tersebut diketahui jika waktu itu sangatlah berharga sehingga harus digunakan sebaik mungkin. Selain itu, waktu yang sudah terlewatkan tidak akan bisa dikembalikan lagi. Maka dari itu, gunakan waktu yang tersisa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan positif.

Contohnya kegiatan tersebut adalah belajar, mengerjakan tugas, mengikuti ekstrakurikuler ,ikut les dan masih banyak lagi. Kamu dikatakan disiplin waktu apabila datang ke sekolah atau masuk ke kelas tepat waktu (tidak terlambat), tidak pernah terlambat dalam mengumpulkan tugas dan presensinya sangat baik.

 2. Disiplin Belajar

Supaya hasilnya bisa maksimal maka kamu harus belajar dengan disiplin yang tinggi. Dengan selalu disiplin dalam belajar maka kamu akan menemukan metode belajar yang baik dan benar. Metode belajar yang baik akan memungkinkan kamu untuk belajar dengan menyenangkan dan hasilnya juga akan lebih optimal. Memiliki sikap disiplin yang tinggi juga akan mencegah kamu untuk malas belajar. Maka dari itu, tanamkan sikap disiplin sejak dini.

 3. Disiplin Berpakaian

Seperti yang diketahui jika saat sekolah siswa diharuskan untuk memakai seragam. Pada umumnya setiap sekolah memiliki aturan berpakaian yang tidak jauh berbeda dengan sekolah lainnya. Misalnya untuk anak SMA menggunakan seragam wajib berupa baju putih dan rok/celana abu-abu, ada seragam identitas sekolah dan seragam pramuka serta saat olahraga harus menggunakan seragam olahraga. Masing-masing pakaian tersebut digunakan sesuai jadwal yang ditentukan sekolah.

  4. Disiplin dalam Bersikap

Macam-macam kedisiplinan siswa di sekolah selanjutnya yaitu disiplin dalam bersikap. Disiplin dalam bersikap tidak akan muncul begitu saja melainkan butuh latihan dan perjuangan yang cukup lama. Terlebih di sekolah akan bertemu banyak teman dengan karakter dan sifat yang berbeda-beda.

Dari teman sekolah tersebut biasanya akan menggodamu untuk melanggar peraturan yang ada di sekolah. Apabila tidak disiplin dalam memegang prinsip dan juga perilaku maka kamu akan tergoda untuk melanggarnya. Adapun contoh disiplin dalam bersikap adalah tidak mudah marah, tidak gegabah, tidak tergesa-gesa dan masih banyak lagi.

  5. Disiplin Beribadah

Setiap umat beragama diharuskan untuk selalu menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya, tanpa terkecuali siswa yang beragama Islam. Pendidikan agama menjadi salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Dimana mata pelajaran ini tidak hanya belajar teori melainkan juga prakteknya. Siswa harus menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam mengamalkan ajaran agamanya, seperti menjalankan shalat lima waktu di masjid, shalat di awal waktu, melaksanakan puasa wajib, menunaikan zakat dan sebagainya.


Rabu, 19 Januari 2022

KEDISIPLINAN

Nama : Mad Berawi, S.Pd 

Mata Pelajaran : Bimbingan dan Konseling 

Kelas : XI IPA2

Materi : Kedisiplinan Siswa dilingkungan Sekolah

Tujuan : Agar Peserta Didik Mampu memahami sikap displin dan terbentuk perilaku yang taat, patuh, serta tertib.

Assalamualaikum selamat pagi anak soleh dan sholeha.

Alhamdulillah, semoga kalian semua selalu semangat dalam mengikuti setiap kegiatan pembelajaran dan Dipersiapakan segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang pembelajaran nya. Tak bosan selalu ingatkan untuk selalu Istiqomah dalam menjalankan Shalat 5 waktu Sunnah Dhuha dan Muroja'ah nya nak dirumah ... Semoga usaha dan niat kita semua dimudahkan oleh Allah SWT, dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.. 

Materi hari ini : Silahkan dibaca 

KEDISIPLINAN SISWA DILINGKUNGAN SEKOLAH

Kedisiplinan siswa sangat penting untuk kemajuan sekolah itu sendiri. Sekolah yang tertib akan menciptakan proses pembelajaran yang baik. Namun sebaliknya, di sekolah yang kurang tertib kondisinya akan jauh berbeda dan proses pembelajaran menjadi kurang efektif. Meingkatkan kedisiplinan terhadap siswa sangat penting dilakukan oleh sekolah, mengingat sekolah merupakan tempat generasi penerus bangsa. Salah satu faktor yang membantu para siswa meraih sukses dimasa depan yaitu dengan kedisiplinan.  Para siswa dalam melakukan kegiatan belajar disekolah tidak terlepas dari berbagi peraturan dan tata tertib yang telah diberlakukan disekolahnya, dan setiap siswa harus berprilaku sesuai dengan tata tertib yang telah ada disekolahnya.

Disiplin merupakan suatu kondisi yang terbentuk dari proses dan serangkaian perilaku yang menunjukan nilai ketaatan, kepatuhan, dan ketertiban. Dengan adanya kedisiplinan di sekolah diharapkan mampu menciptakan suasana lingkungan belajar yang nyaman dan tentram di dalam kelas. Siswa yang disiplin yaitu siswa yang biasanya hadir tepat waktu, taat terhadap semua perturan yang diterapkan disekolah, serta berprilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

 Mengenai disiplin siswa, tidak bisa terlepas dari persoalan perilaku negatif pada siswa tersebut, yang pada saat ini semakin memprihatinkan. Banyak tindakan negatif yang dilakukan oleh para siswa di sekolah dari bolos, tawuran atau berkelahi, mencuri, merokok, dan pelangaran-pelangaran yang membahayakan diri sendiri dan orang lain

 1. Disiplin Waktu

Time is money, istilah satu ini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, tak terkecuali siswa. Dari istilah tersebut diketahui jika waktu itu sangatlah berharga sehingga harus digunakan sebaik mungkin. Selain itu, waktu yang sudah terlewatkan tidak akan bisa dikembalikan lagi. Maka dari itu, gunakan waktu yang tersisa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan positif.

Contohnya kegiatan tersebut adalah belajar, mengerjakan tugas, mengikuti ekstrakurikuler ,ikut les dan masih banyak lagi. Kamu dikatakan disiplin waktu apabila datang ke sekolah atau masuk ke kelas tepat waktu (tidak terlambat), tidak pernah terlambat dalam mengumpulkan tugas dan presensinya sangat baik.

 2. Disiplin Belajar

Supaya hasilnya bisa maksimal maka kamu harus belajar dengan disiplin yang tinggi. Dengan selalu disiplin dalam belajar maka kamu akan menemukan metode belajar yang baik dan benar. Metode belajar yang baik akan memungkinkan kamu untuk belajar dengan menyenangkan dan hasilnya juga akan lebih optimal. Memiliki sikap disiplin yang tinggi juga akan mencegah kamu untuk malas belajar. Maka dari itu, tanamkan sikap disiplin sejak dini.

 3. Disiplin Berpakaian

Seperti yang diketahui jika saat sekolah siswa diharuskan untuk memakai seragam. Pada umumnya setiap sekolah memiliki aturan berpakaian yang tidak jauh berbeda dengan sekolah lainnya. Misalnya untuk anak SMA menggunakan seragam wajib berupa baju putih dan rok/celana abu-abu, ada seragam identitas sekolah dan seragam pramuka serta saat olahraga harus menggunakan seragam olahraga. Masing-masing pakaian tersebut digunakan sesuai jadwal yang ditentukan sekolah.

  4. Disiplin dalam Bersikap

Macam-macam kedisiplinan siswa di sekolah selanjutnya yaitu disiplin dalam bersikap. Disiplin dalam bersikap tidak akan muncul begitu saja melainkan butuh latihan dan perjuangan yang cukup lama. Terlebih di sekolah akan bertemu banyak teman dengan karakter dan sifat yang berbeda-beda.

Dari teman sekolah tersebut biasanya akan menggodamu untuk melanggar peraturan yang ada di sekolah. Apabila tidak disiplin dalam memegang prinsip dan juga perilaku maka kamu akan tergoda untuk melanggarnya. Adapun contoh disiplin dalam bersikap adalah tidak mudah marah, tidak gegabah, tidak tergesa-gesa dan masih banyak lagi.

  5. Disiplin Beribadah

Setiap umat beragama diharuskan untuk selalu menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya, tanpa terkecuali siswa yang beragama Islam. Pendidikan agama menjadi salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Dimana mata pelajaran ini tidak hanya belajar teori melainkan juga prakteknya. Siswa harus menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam mengamalkan ajaran agamanya, seperti menjalankan shalat lima waktu di masjid, shalat di awal waktu, melaksanakan puasa wajib, menunaikan zakat dan sebagainya.


Selasa, 18 Januari 2022

KEDISIPLINAN

 

Nama : Mad Berawi, S.Pd 

Mata Pelajaran : Bimbingan dan Konseling 

Kelas : XI IPA1

Materi : Kedisiplinan Siswa dilingkungan Sekolah

Tujuan : Agar Peserta Didik Mampu memahami sikap displin dan terbentuk perilaku yang taat, patuh, serta tertib.

Assalamualaikum selamat pagi anak soleh dan sholeha.

Alhamdulillah, semoga kalian semua selalu semangat dalam mengikuti setiap kegiatan pembelajaran dan Dipersiapakan segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang pembelajaran nya. Tak bosan selalu ingatkan untuk selalu Istiqomah dalam menjalankan Shalat 5 waktu Sunnah Dhuha dan Muroja'ah nya nak dirumah ... Semoga usaha dan niat kita semua dimudahkan oleh Allah SWT, dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.. 

Materi hari ini : Silahkan dibaca 

KEDISIPLINAN SISWA DILINGKUNGAN SEKOLAH

Kedisiplinan siswa sangat penting untuk kemajuan sekolah itu sendiri. Sekolah yang tertib akan menciptakan proses pembelajaran yang baik. Namun sebaliknya, di sekolah yang kurang tertib kondisinya akan jauh berbeda dan proses pembelajaran menjadi kurang efektif. Meingkatkan kedisiplinan terhadap siswa sangat penting dilakukan oleh sekolah, mengingat sekolah merupakan tempat generasi penerus bangsa. Salah satu faktor yang membantu para siswa meraih sukses dimasa depan yaitu dengan kedisiplinan.  Para siswa dalam melakukan kegiatan belajar disekolah tidak terlepas dari berbagi peraturan dan tata tertib yang telah diberlakukan disekolahnya, dan setiap siswa harus berprilaku sesuai dengan tata tertib yang telah ada disekolahnya.

Disiplin merupakan suatu kondisi yang terbentuk dari proses dan serangkaian perilaku yang menunjukan nilai ketaatan, kepatuhan, dan ketertiban. Dengan adanya kedisiplinan di sekolah diharapkan mampu menciptakan suasana lingkungan belajar yang nyaman dan tentram di dalam kelas. Siswa yang disiplin yaitu siswa yang biasanya hadir tepat waktu, taat terhadap semua perturan yang diterapkan disekolah, serta berprilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

 Mengenai disiplin siswa, tidak bisa terlepas dari persoalan perilaku negatif pada siswa tersebut, yang pada saat ini semakin memprihatinkan. Banyak tindakan negatif yang dilakukan oleh para siswa di sekolah dari bolos, tawuran atau berkelahi, mencuri, merokok, dan pelangaran-pelangaran yang membahayakan diri sendiri dan orang lain

 1. Disiplin Waktu

Time is money, istilah satu ini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, tak terkecuali siswa. Dari istilah tersebut diketahui jika waktu itu sangatlah berharga sehingga harus digunakan sebaik mungkin. Selain itu, waktu yang sudah terlewatkan tidak akan bisa dikembalikan lagi. Maka dari itu, gunakan waktu yang tersisa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan positif.

Contohnya kegiatan tersebut adalah belajar, mengerjakan tugas, mengikuti ekstrakurikuler ,ikut les dan masih banyak lagi. Kamu dikatakan disiplin waktu apabila datang ke sekolah atau masuk ke kelas tepat waktu (tidak terlambat), tidak pernah terlambat dalam mengumpulkan tugas dan presensinya sangat baik.

 2. Disiplin Belajar

Supaya hasilnya bisa maksimal maka kamu harus belajar dengan disiplin yang tinggi. Dengan selalu disiplin dalam belajar maka kamu akan menemukan metode belajar yang baik dan benar. Metode belajar yang baik akan memungkinkan kamu untuk belajar dengan menyenangkan dan hasilnya juga akan lebih optimal. Memiliki sikap disiplin yang tinggi juga akan mencegah kamu untuk malas belajar. Maka dari itu, tanamkan sikap disiplin sejak dini.

 3. Disiplin Berpakaian

Seperti yang diketahui jika saat sekolah siswa diharuskan untuk memakai seragam. Pada umumnya setiap sekolah memiliki aturan berpakaian yang tidak jauh berbeda dengan sekolah lainnya. Misalnya untuk anak SMA menggunakan seragam wajib berupa baju putih dan rok/celana abu-abu, ada seragam identitas sekolah dan seragam pramuka serta saat olahraga harus menggunakan seragam olahraga. Masing-masing pakaian tersebut digunakan sesuai jadwal yang ditentukan sekolah.

  4. Disiplin dalam Bersikap

Macam-macam kedisiplinan siswa di sekolah selanjutnya yaitu disiplin dalam bersikap. Disiplin dalam bersikap tidak akan muncul begitu saja melainkan butuh latihan dan perjuangan yang cukup lama. Terlebih di sekolah akan bertemu banyak teman dengan karakter dan sifat yang berbeda-beda.

Dari teman sekolah tersebut biasanya akan menggodamu untuk melanggar peraturan yang ada di sekolah. Apabila tidak disiplin dalam memegang prinsip dan juga perilaku maka kamu akan tergoda untuk melanggarnya. Adapun contoh disiplin dalam bersikap adalah tidak mudah marah, tidak gegabah, tidak tergesa-gesa dan masih banyak lagi.

  5. Disiplin Beribadah

Setiap umat beragama diharuskan untuk selalu menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya, tanpa terkecuali siswa yang beragama Islam. Pendidikan agama menjadi salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Dimana mata pelajaran ini tidak hanya belajar teori melainkan juga prakteknya. Siswa harus menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam mengamalkan ajaran agamanya, seperti menjalankan shalat lima waktu di masjid, shalat di awal waktu, melaksanakan puasa wajib, menunaikan zakat dan sebagainya.


Senin, 17 Januari 2022

Kepekaan Diri Dalam Sosial

Nama                               : Mad Berawi, S. Pd

Mata Pelajaran                : Bimbingan dan Konseling  

Kelas                               : X IPS2

Bidang Layanan              : Bimbingan Sosial

Materi                              : Kepekaan Diri Dalam Sosial 

Tujuan Pembelajaran       

1Peserta didik  dapat memahami Kepekaan Diri Dalam Sosial 

2. Peserta didik dapat merasakan dan mengamati reaksi-reaksi yang terjadi di lingkungan


Asslamu'alaikum Wr Wb

Apa kabar anak-anakku yang sholeh dan sholehah...

Semoga dalam keadaan sehat dan masih tetap mematuhi peraturan Pemerintah untuk physical distancing, ya.

Anak-anakku Bapak mengingatkan sebelum kalian memulai kegiatan belajar yang akan diberikan Bapak/Ibu guru terlebih dahulu jangan lupa seperti biasa kita melaksanakan Shalat Dhuha minimal 2, atau 4 Raka’at

Anak-anaku yang sholeh dan Sholehah

A. Kepekaan Diri Dalam Sosial

Kepekaan diri dan sosial merupakan kemampuan untuk merasakan dan mengamati reaksi-reaksi yang terjadi di lingkungan serta perubahan orang lain yang ditunjukkannya baik secara verbal maupun nonverbal. Seorang individu diasah dan ditempa untuk mengenal nilai moral baik buruk, pantas-tidak pantas, mulia-hina, sikap-sikap yang membawa kepada keberhasilan atau pola perilaku yang mengakibatkan kegagalan.


Tumbuhnya kepekaan diri dan kepekaan sosial tersebut selanjutnya akan membentuk kerpibadian seseorang. Bentuk kepekaan diri antar lain peka terhadap ekspresi wajah dan perasaan, pikiran dan pendapat dan lain-lain. Sedangkan kepekaan sosial contohnya peka terhadap berita di media massa, perilaku ikut-ikutan, gosip dan fitnah serta pergaulan.

B. Menumbuhkan Kepekaan Sosial

Agar Kita mampu menumbuhkan kepekaan sosial dalam diri sehingga Kita menjadi pribadi yang asyik untuk diajak bergaul oleh siapapun.

1. Menyadari Bahwa Kita Tidak Bisa Hidup Sendiri

Mengapa orang tidak mampu memiliki kepekaan sosial yang baik? Salah satu penyebabnya adalah karena orang itu sering menyendiri dan tidak mau berbaur dengan yang lain. Ia ada dalam sebuah lingkungan, tetapi ia tidak pernah mau untuk berkumpul bersama dengan orang-orang yang ada dalam lingkungannya.

Tiap ada kegiatan bersama, orang yang semacam ini akan cenderung tidak mau hadir. Di mata Allah, kesendirian adalah hal yang tidak baik. Kesendirian akan menjadikan manusia tidak memiliki penolong yang sepadan. Sebab itu, Allah menciptakan manusia dalam sebuah kebersamaan dengan manusia yang lain. Karena itu, dalam rangka membangun kepekaan sosial, keluarlah dari kesendirian dan masukilah kehidupan bersama dengan orang lain yang ada di sekitar kita.

2.  Bergaul Dengan Sebanyak-Banyaknya Orang

Perjumpaan dengan banyak orang akan membuat kita makin mudah mengetahui perbedaan karakter dari tiap-tiap pribadi. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan menciptakannya dengan keunikan dan kekhususan masing-masing.

Di dunia ini, tidak ada manusia yang sama persis. Orang yang kembar identik pun tetap memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Karena itu, ketika kita membiasakan diri kita untuk bergaul dengan banyak orang, hal itu akan mengasah kemampuan kita untuk melihat masing-masing orang dengan keunikannya.

3. Memperhatikan Dan Memperbaiki Cara Berbicara

Cara berbicara adalah hal yang perlu untuk kita perhatikan dalam hidup bersama orang lain. Banyak orang yang dalam kehidupan sehari-hari berselisih dan bertengkar karena cara bicaranya yang tidak menunjukkan kepekaan terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.

Keterlibatan kita dalam organisasi akan mengasah kita untuk memiliki kepekaan dalam mengutarakan ide dan pendapat sehingga tidak melukai orang lain. Keterlibatan ini juga akan membuat kita mampu mengenali cara berpikir dan cara bicara orang lain sehingga sedikit banyak kemampuan kita untuk mengenal orang lain akan terasah.

4. Terlibat Dalam Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang pada masa sekarang. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam berbagai macam bentuk, misalnya: kunjungan ke panti asuhan, pengumpulan dana untuk korban bencana, pengobatan gratis, dan sebagainya. Jika Anda mendengar di sekolah Anda atau di lingkungan Anda melakukan kegiatan-kegiatan semacam itu, sedapat mungkin terlibatlah dalam kegiatan itu.

Ambillah peran sesuai dengan talenta dan kemampuan Anda. Kegiatan ini merupakan kegiatan positif yang akan mengasah kepekaan terhadap orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Melalui kegiatan itu, Anda akan dibentuk menjadi pribadi yang memiliki kepedulian terhadap orang-orang yang perlu diperhatikan dan dipedulikan dalam hidup ini.

5. Mengembangkan Empati

Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan non verbal, seperti nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Seseorang yang memiliki kemampuan ini akan lebih pandai menyesuaikan diri, lebih mudah bergaul, dan lebih peka. Empati dapat kita kembangkan apabila kita membiasakan diri untuk bergaul dengan orang lain dan mengamati orang-orang yang ada di sekitar kita.

6. Berperilaku Prososial

Perilaku prososial adalah istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk menjelaskan perilaku sukarela yang ditujukan untuk kepentingan atau keuntungan orang lain, seperti: berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan, bekerja sama dengan orang lain, dan mengungkapkan simpati. Perilaku ini menuntut adanya kesediaan untuk berkorban bagi orang lain, menghargai keberadaan orang lain, dan tidak menempatkan diri sendiri lebih tinggi dari orang lain.

7. Melihat Dan Bertindak

Di sekitar kita, banyak orang yang memiliki keterbatasan sehingga tidak dapat menjalankan aktivitas sosialnya dengan normal. Misalnya, orang-orang miskin, anak-anak jalanan, dan orang-orang yang sudah lanjut usianya. Mereka membutuhkan perhatian lebih, bahkan pertolongan yang nyata dalam kesusahan mereka.

Orang yang memiliki kepekaan sosial adalah orang yang pada saat melihat orang lain yang ada dalam kondisi yang susah tidak akan hanya berhenti pada memandang orang itu, melainkan melakukan sesuatu untuk orang yang dilihatnya itu. "Sesuatu" di sini tidak harus dengan memberi uang atau barang, melainkan juga bisa dalam bentuk perbuatan lain, misalnya berdoa untuk orang itu.

Jumat, 14 Januari 2022

Kepekaan Diri Dalam Sosial

  Nama                               : Mad Berawi, S. Pd

Mata Pelajaran                : Bimbingan dan Konseling  

Kelas                               : XI IPA1

Bidang Layanan              : Bimbingan Sosial

Materi                              : Kepekaan Diri Dalam Sosial 

Tujuan Pembelajaran       

1Peserta didik  dapat memahami Kepekaan Diri Dalam Sosial 

2. Peserta didik dapat merasakan dan mengamati reaksi-reaksi yang terjadi di lingkungan


Asslamu'alaikum Wr Wb

Apa kabar anak-anakku yang sholeh dan sholehah...

Semoga dalam keadaan sehat dan masih tetap mematuhi peraturan Pemerintah untuk physical distancing, ya.

Anak-anakku Bapak mengingatkan sebelum kalian memulai kegiatan belajar yang akan diberikan Bapak/Ibu guru terlebih dahulu jangan lupa seperti biasa kita melaksanakan Shalat Dhuha minimal 2, atau 4 Raka’at

Anak-anaku yang sholeh dan Sholehah

A. Kepekaan Diri Dalam Sosial

Kepekaan diri dan sosial merupakan kemampuan untuk merasakan dan mengamati reaksi-reaksi yang terjadi di lingkungan serta perubahan orang lain yang ditunjukkannya baik secara verbal maupun nonverbal. Seorang individu diasah dan ditempa untuk mengenal nilai moral baik buruk, pantas-tidak pantas, mulia-hina, sikap-sikap yang membawa kepada keberhasilan atau pola perilaku yang mengakibatkan kegagalan.


Tumbuhnya kepekaan diri dan kepekaan sosial tersebut selanjutnya akan membentuk kerpibadian seseorang. Bentuk kepekaan diri antar lain peka terhadap ekspresi wajah dan perasaan, pikiran dan pendapat dan lain-lain. Sedangkan kepekaan sosial contohnya peka terhadap berita di media massa, perilaku ikut-ikutan, gosip dan fitnah serta pergaulan.

B. Menumbuhkan Kepekaan Sosial

Agar Kita mampu menumbuhkan kepekaan sosial dalam diri sehingga Kita menjadi pribadi yang asyik untuk diajak bergaul oleh siapapun.

1. Menyadari Bahwa Kita Tidak Bisa Hidup Sendiri

Mengapa orang tidak mampu memiliki kepekaan sosial yang baik? Salah satu penyebabnya adalah karena orang itu sering menyendiri dan tidak mau berbaur dengan yang lain. Ia ada dalam sebuah lingkungan, tetapi ia tidak pernah mau untuk berkumpul bersama dengan orang-orang yang ada dalam lingkungannya.

Tiap ada kegiatan bersama, orang yang semacam ini akan cenderung tidak mau hadir. Di mata Allah, kesendirian adalah hal yang tidak baik. Kesendirian akan menjadikan manusia tidak memiliki penolong yang sepadan. Sebab itu, Allah menciptakan manusia dalam sebuah kebersamaan dengan manusia yang lain. Karena itu, dalam rangka membangun kepekaan sosial, keluarlah dari kesendirian dan masukilah kehidupan bersama dengan orang lain yang ada di sekitar kita.

2.  Bergaul Dengan Sebanyak-Banyaknya Orang

Perjumpaan dengan banyak orang akan membuat kita makin mudah mengetahui perbedaan karakter dari tiap-tiap pribadi. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan menciptakannya dengan keunikan dan kekhususan masing-masing.

Di dunia ini, tidak ada manusia yang sama persis. Orang yang kembar identik pun tetap memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Karena itu, ketika kita membiasakan diri kita untuk bergaul dengan banyak orang, hal itu akan mengasah kemampuan kita untuk melihat masing-masing orang dengan keunikannya.

3. Memperhatikan Dan Memperbaiki Cara Berbicara

Cara berbicara adalah hal yang perlu untuk kita perhatikan dalam hidup bersama orang lain. Banyak orang yang dalam kehidupan sehari-hari berselisih dan bertengkar karena cara bicaranya yang tidak menunjukkan kepekaan terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.

Keterlibatan kita dalam organisasi akan mengasah kita untuk memiliki kepekaan dalam mengutarakan ide dan pendapat sehingga tidak melukai orang lain. Keterlibatan ini juga akan membuat kita mampu mengenali cara berpikir dan cara bicara orang lain sehingga sedikit banyak kemampuan kita untuk mengenal orang lain akan terasah.

4. Terlibat Dalam Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang pada masa sekarang. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam berbagai macam bentuk, misalnya: kunjungan ke panti asuhan, pengumpulan dana untuk korban bencana, pengobatan gratis, dan sebagainya. Jika Anda mendengar di sekolah Anda atau di lingkungan Anda melakukan kegiatan-kegiatan semacam itu, sedapat mungkin terlibatlah dalam kegiatan itu.

Ambillah peran sesuai dengan talenta dan kemampuan Anda. Kegiatan ini merupakan kegiatan positif yang akan mengasah kepekaan terhadap orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Melalui kegiatan itu, Anda akan dibentuk menjadi pribadi yang memiliki kepedulian terhadap orang-orang yang perlu diperhatikan dan dipedulikan dalam hidup ini.

5. Mengembangkan Empati

Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan non verbal, seperti nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Seseorang yang memiliki kemampuan ini akan lebih pandai menyesuaikan diri, lebih mudah bergaul, dan lebih peka. Empati dapat kita kembangkan apabila kita membiasakan diri untuk bergaul dengan orang lain dan mengamati orang-orang yang ada di sekitar kita.

6. Berperilaku Prososial

Perilaku prososial adalah istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk menjelaskan perilaku sukarela yang ditujukan untuk kepentingan atau keuntungan orang lain, seperti: berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan, bekerja sama dengan orang lain, dan mengungkapkan simpati. Perilaku ini menuntut adanya kesediaan untuk berkorban bagi orang lain, menghargai keberadaan orang lain, dan tidak menempatkan diri sendiri lebih tinggi dari orang lain.

7. Melihat Dan Bertindak

Di sekitar kita, banyak orang yang memiliki keterbatasan sehingga tidak dapat menjalankan aktivitas sosialnya dengan normal. Misalnya, orang-orang miskin, anak-anak jalanan, dan orang-orang yang sudah lanjut usianya. Mereka membutuhkan perhatian lebih, bahkan pertolongan yang nyata dalam kesusahan mereka.

Orang yang memiliki kepekaan sosial adalah orang yang pada saat melihat orang lain yang ada dalam kondisi yang susah tidak akan hanya berhenti pada memandang orang itu, melainkan melakukan sesuatu untuk orang yang dilihatnya itu. "Sesuatu" di sini tidak harus dengan memberi uang atau barang, melainkan juga bisa dalam bentuk perbuatan lain, misalnya berdoa untuk orang itu.

Kamis, 13 Januari 2022

KKEPEKAAN DIRI DALAM SOSIAL

 Nama                               : Mad Berawi, S. Pd

Mata Pelajaran                : Bimbingan dan Konseling  

Kelas                               : XI IPA2

Bidang Layanan              : Bimbingan Sosial

Materi                              : Kepekaan Diri Dalam Sosial 

Tujuan Pembelajaran       

1Peserta didik  dapat memahami Kepekaan Diri Dalam Sosial 

2. Peserta didik dapat merasakan dan mengamati reaksi-reaksi yang terjadi di lingkungan


Asslamu'alaikum Wr Wb

Apa kabar anak-anakku yang sholeh dan sholehah...

Semoga dalam keadaan sehat dan masih tetap mematuhi peraturan Pemerintah untuk physical distancing, ya.

Anak-anakku Bapak mengingatkan sebelum kalian memulai kegiatan belajar yang akan diberikan Bapak/Ibu guru terlebih dahulu jangan lupa seperti biasa kita melaksanakan Shalat Dhuha minimal 2, atau 4 Raka’at

Anak-anaku yang sholeh dan Sholehah

A. Kepekaan Diri Dalam Sosial

Kepekaan diri dan sosial merupakan kemampuan untuk merasakan dan mengamati reaksi-reaksi yang terjadi di lingkungan serta perubahan orang lain yang ditunjukkannya baik secara verbal maupun nonverbal. Seorang individu diasah dan ditempa untuk mengenal nilai moral baik buruk, pantas-tidak pantas, mulia-hina, sikap-sikap yang membawa kepada keberhasilan atau pola perilaku yang mengakibatkan kegagalan.


Tumbuhnya kepekaan diri dan kepekaan sosial tersebut selanjutnya akan membentuk kerpibadian seseorang. Bentuk kepekaan diri antar lain peka terhadap ekspresi wajah dan perasaan, pikiran dan pendapat dan lain-lain. Sedangkan kepekaan sosial contohnya peka terhadap berita di media massa, perilaku ikut-ikutan, gosip dan fitnah serta pergaulan.

B. Menumbuhkan Kepekaan Sosial

Agar Kita mampu menumbuhkan kepekaan sosial dalam diri sehingga Kita menjadi pribadi yang asyik untuk diajak bergaul oleh siapapun.

1. Menyadari Bahwa Kita Tidak Bisa Hidup Sendiri

Mengapa orang tidak mampu memiliki kepekaan sosial yang baik? Salah satu penyebabnya adalah karena orang itu sering menyendiri dan tidak mau berbaur dengan yang lain. Ia ada dalam sebuah lingkungan, tetapi ia tidak pernah mau untuk berkumpul bersama dengan orang-orang yang ada dalam lingkungannya.

Tiap ada kegiatan bersama, orang yang semacam ini akan cenderung tidak mau hadir. Di mata Allah, kesendirian adalah hal yang tidak baik. Kesendirian akan menjadikan manusia tidak memiliki penolong yang sepadan. Sebab itu, Allah menciptakan manusia dalam sebuah kebersamaan dengan manusia yang lain. Karena itu, dalam rangka membangun kepekaan sosial, keluarlah dari kesendirian dan masukilah kehidupan bersama dengan orang lain yang ada di sekitar kita.

2.  Bergaul Dengan Sebanyak-Banyaknya Orang

Perjumpaan dengan banyak orang akan membuat kita makin mudah mengetahui perbedaan karakter dari tiap-tiap pribadi. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan menciptakannya dengan keunikan dan kekhususan masing-masing.

Di dunia ini, tidak ada manusia yang sama persis. Orang yang kembar identik pun tetap memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Karena itu, ketika kita membiasakan diri kita untuk bergaul dengan banyak orang, hal itu akan mengasah kemampuan kita untuk melihat masing-masing orang dengan keunikannya.

3. Memperhatikan Dan Memperbaiki Cara Berbicara

Cara berbicara adalah hal yang perlu untuk kita perhatikan dalam hidup bersama orang lain. Banyak orang yang dalam kehidupan sehari-hari berselisih dan bertengkar karena cara bicaranya yang tidak menunjukkan kepekaan terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.

Keterlibatan kita dalam organisasi akan mengasah kita untuk memiliki kepekaan dalam mengutarakan ide dan pendapat sehingga tidak melukai orang lain. Keterlibatan ini juga akan membuat kita mampu mengenali cara berpikir dan cara bicara orang lain sehingga sedikit banyak kemampuan kita untuk mengenal orang lain akan terasah.

4. Terlibat Dalam Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang pada masa sekarang. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam berbagai macam bentuk, misalnya: kunjungan ke panti asuhan, pengumpulan dana untuk korban bencana, pengobatan gratis, dan sebagainya. Jika Anda mendengar di sekolah Anda atau di lingkungan Anda melakukan kegiatan-kegiatan semacam itu, sedapat mungkin terlibatlah dalam kegiatan itu.

Ambillah peran sesuai dengan talenta dan kemampuan Anda. Kegiatan ini merupakan kegiatan positif yang akan mengasah kepekaan terhadap orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Melalui kegiatan itu, Anda akan dibentuk menjadi pribadi yang memiliki kepedulian terhadap orang-orang yang perlu diperhatikan dan dipedulikan dalam hidup ini.

5. Mengembangkan Empati

Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan non verbal, seperti nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Seseorang yang memiliki kemampuan ini akan lebih pandai menyesuaikan diri, lebih mudah bergaul, dan lebih peka. Empati dapat kita kembangkan apabila kita membiasakan diri untuk bergaul dengan orang lain dan mengamati orang-orang yang ada di sekitar kita.

6. Berperilaku Prososial

Perilaku prososial adalah istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk menjelaskan perilaku sukarela yang ditujukan untuk kepentingan atau keuntungan orang lain, seperti: berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan, bekerja sama dengan orang lain, dan mengungkapkan simpati. Perilaku ini menuntut adanya kesediaan untuk berkorban bagi orang lain, menghargai keberadaan orang lain, dan tidak menempatkan diri sendiri lebih tinggi dari orang lain.

7. Melihat Dan Bertindak

Di sekitar kita, banyak orang yang memiliki keterbatasan sehingga tidak dapat menjalankan aktivitas sosialnya dengan normal. Misalnya, orang-orang miskin, anak-anak jalanan, dan orang-orang yang sudah lanjut usianya. Mereka membutuhkan perhatian lebih, bahkan pertolongan yang nyata dalam kesusahan mereka.

Orang yang memiliki kepekaan sosial adalah orang yang pada saat melihat orang lain yang ada dalam kondisi yang susah tidak akan hanya berhenti pada memandang orang itu, melainkan melakukan sesuatu untuk orang yang dilihatnya itu. "Sesuatu" di sini tidak harus dengan memberi uang atau barang, melainkan juga bisa dalam bentuk perbuatan lain, misalnya berdoa untuk orang itu.

Rabu, 12 Januari 2022

KEPEKAAN DIRI DALAM SOSIAL

 Nama                               : Mad Berawi, S. Pd

Mata Pelajaran                : Bimbingan dan Konseling  

Kelas                               : XI IPA4

Bidang Layanan              : Bimbingan Sosial

Materi                              : Kepekaan Diri Dalam Sosial 

Tujuan Pembelajaran       

1Peserta didik  dapat memahami Kepekaan Diri Dalam Sosial 

2. Peserta didik dapat merasakan dan mengamati reaksi-reaksi yang terjadi di lingkungan


Asslamu'alaikum Wr Wb

Apa kabar anak-anakku yang sholeh dan sholehah...

Semoga dalam keadaan sehat dan masih tetap mematuhi peraturan Pemerintah untuk physical distancing, ya.

Anak-anakku Bapak mengingatkan sebelum kalian memulai kegiatan belajar yang akan diberikan Bapak/Ibu guru terlebih dahulu jangan lupa seperti biasa kita melaksanakan Shalat Dhuha minimal 2, atau 4 Raka’at

Anak-anaku yang sholeh dan Sholehah

A. Kepekaan Diri Dalam Sosial

Kepekaan diri dan sosial merupakan kemampuan untuk merasakan dan mengamati reaksi-reaksi yang terjadi di lingkungan serta perubahan orang lain yang ditunjukkannya baik secara verbal maupun nonverbal. Seorang individu diasah dan ditempa untuk mengenal nilai moral baik buruk, pantas-tidak pantas, mulia-hina, sikap-sikap yang membawa kepada keberhasilan atau pola perilaku yang mengakibatkan kegagalan.


Tumbuhnya kepekaan diri dan kepekaan sosial tersebut selanjutnya akan membentuk kerpibadian seseorang. Bentuk kepekaan diri antar lain peka terhadap ekspresi wajah dan perasaan, pikiran dan pendapat dan lain-lain. Sedangkan kepekaan sosial contohnya peka terhadap berita di media massa, perilaku ikut-ikutan, gosip dan fitnah serta pergaulan.

B. Menumbuhkan Kepekaan Sosial

Agar Kita mampu menumbuhkan kepekaan sosial dalam diri sehingga Kita menjadi pribadi yang asyik untuk diajak bergaul oleh siapapun.

1. Menyadari Bahwa Kita Tidak Bisa Hidup Sendiri

Mengapa orang tidak mampu memiliki kepekaan sosial yang baik? Salah satu penyebabnya adalah karena orang itu sering menyendiri dan tidak mau berbaur dengan yang lain. Ia ada dalam sebuah lingkungan, tetapi ia tidak pernah mau untuk berkumpul bersama dengan orang-orang yang ada dalam lingkungannya.

Tiap ada kegiatan bersama, orang yang semacam ini akan cenderung tidak mau hadir. Di mata Allah, kesendirian adalah hal yang tidak baik. Kesendirian akan menjadikan manusia tidak memiliki penolong yang sepadan. Sebab itu, Allah menciptakan manusia dalam sebuah kebersamaan dengan manusia yang lain. Karena itu, dalam rangka membangun kepekaan sosial, keluarlah dari kesendirian dan masukilah kehidupan bersama dengan orang lain yang ada di sekitar kita.

2.  Bergaul Dengan Sebanyak-Banyaknya Orang

Perjumpaan dengan banyak orang akan membuat kita makin mudah mengetahui perbedaan karakter dari tiap-tiap pribadi. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Tuhan menciptakannya dengan keunikan dan kekhususan masing-masing.

Di dunia ini, tidak ada manusia yang sama persis. Orang yang kembar identik pun tetap memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Karena itu, ketika kita membiasakan diri kita untuk bergaul dengan banyak orang, hal itu akan mengasah kemampuan kita untuk melihat masing-masing orang dengan keunikannya.

3. Memperhatikan Dan Memperbaiki Cara Berbicara

Cara berbicara adalah hal yang perlu untuk kita perhatikan dalam hidup bersama orang lain. Banyak orang yang dalam kehidupan sehari-hari berselisih dan bertengkar karena cara bicaranya yang tidak menunjukkan kepekaan terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.

Keterlibatan kita dalam organisasi akan mengasah kita untuk memiliki kepekaan dalam mengutarakan ide dan pendapat sehingga tidak melukai orang lain. Keterlibatan ini juga akan membuat kita mampu mengenali cara berpikir dan cara bicara orang lain sehingga sedikit banyak kemampuan kita untuk mengenal orang lain akan terasah.

4. Terlibat Dalam Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh banyak orang pada masa sekarang. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam berbagai macam bentuk, misalnya: kunjungan ke panti asuhan, pengumpulan dana untuk korban bencana, pengobatan gratis, dan sebagainya. Jika Anda mendengar di sekolah Anda atau di lingkungan Anda melakukan kegiatan-kegiatan semacam itu, sedapat mungkin terlibatlah dalam kegiatan itu.

Ambillah peran sesuai dengan talenta dan kemampuan Anda. Kegiatan ini merupakan kegiatan positif yang akan mengasah kepekaan terhadap orang-orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Melalui kegiatan itu, Anda akan dibentuk menjadi pribadi yang memiliki kepedulian terhadap orang-orang yang perlu diperhatikan dan dipedulikan dalam hidup ini.

5. Mengembangkan Empati

Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Kunci untuk memahami perasaan orang lain adalah mampu membaca pesan non verbal, seperti nada bicara, gerak-gerik, ekspresi wajah, dan sebagainya. Seseorang yang memiliki kemampuan ini akan lebih pandai menyesuaikan diri, lebih mudah bergaul, dan lebih peka. Empati dapat kita kembangkan apabila kita membiasakan diri untuk bergaul dengan orang lain dan mengamati orang-orang yang ada di sekitar kita.

6. Berperilaku Prososial

Perilaku prososial adalah istilah yang digunakan oleh para ahli psikologi untuk menjelaskan perilaku sukarela yang ditujukan untuk kepentingan atau keuntungan orang lain, seperti: berbagi, membantu seseorang yang membutuhkan, bekerja sama dengan orang lain, dan mengungkapkan simpati. Perilaku ini menuntut adanya kesediaan untuk berkorban bagi orang lain, menghargai keberadaan orang lain, dan tidak menempatkan diri sendiri lebih tinggi dari orang lain.

7. Melihat Dan Bertindak

Di sekitar kita, banyak orang yang memiliki keterbatasan sehingga tidak dapat menjalankan aktivitas sosialnya dengan normal. Misalnya, orang-orang miskin, anak-anak jalanan, dan orang-orang yang sudah lanjut usianya. Mereka membutuhkan perhatian lebih, bahkan pertolongan yang nyata dalam kesusahan mereka.

Orang yang memiliki kepekaan sosial adalah orang yang pada saat melihat orang lain yang ada dalam kondisi yang susah tidak akan hanya berhenti pada memandang orang itu, melainkan melakukan sesuatu untuk orang yang dilihatnya itu. "Sesuatu" di sini tidak harus dengan memberi uang atau barang, melainkan juga bisa dalam bentuk perbuatan lain, misalnya berdoa untuk orang itu.