Rabu, 16 September 2020

Pemahan Terhadap Orang Lain

 

pemahaman terhadap orang lain



A.    Pengertian Pemahaman Terhadap Orang Lain
            Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami (Em Zul,Fajri & Ratu Aprilia Senja, 2008 : 607-608). Jadi pemahaman terhadap orang lain ialah proses dimana seseorang belajar untuk dapat memahami karakteristik seseorang.
B.     Prinsip Pemahaman Terhadap Orang  Lain
a)      Pahami Karakter diri dan Orang Lain.
            Menurut Florence Littauer, dalam bukunya yang berjudul Personality Plus, karakter/watak berbeda dengan kepribadian. Karakter adalah diri kita yang sesungguhnya, sedangkan kepribadian adalah seperti pakaian yang kita kenakan. Kepribadian dapat kita ubah, sedangkan karakter tidak. Setiap manusia memiliki keunikan masing-masing. Tidak ada dua orang yang sama persis. Setiap orang dilahirkan dengan ciri khas karakter sendiri. Karakter kita tidak akan berubah. Yang bisa berubah adalah kepribadian kita.
b)      Fokus pada Kekuatan bukan Kelemahan.
            Untuk membangun hubungan yang kokoh dan berlanjut untuk masa yang panjang, kita perlu kemampuan untuk memfokuskan diri pada kekuatan kita atau kekuatan orang lain, bukan pada kelemahan. Cobalah untuk mempelajari apa yang menjadi kekuatan kita dalam berhubungan dengan orang lain. Selain itu kita harus juga dapat melihat kekuatan atau hal-hal positif yang dimiliki orang lain, sehingga kita dapat bersikap adil terhadap setiap orang. Karena setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Dengan memfokuskan pada kekuatan, kita dapat senantiasa memperkuat fondasi dari setiap hubungan yang kita bangun dengan orang lain.
c)      Kembangkan Komunikasi Empatik.
            Salah satu kebiasaan manusia yang efektif yang dirumuskan oleh Stephen Covey (7 Habits of Highly Effective People) adalah prinsip komunikasi empatik, yang berarti berusaha mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti. Hal ini memerlukan perubahan paradigma yang sangat mendalam. Kita biasanya berusaha lebih dahulu untuk dimengerti. Kebanyakan orang mendengarkan orang lain tidak dengan maksud untuk mengerti, mereka mendengar dengan maksud untuk menjawab. Orang Jawa mengenal prinsip ini dengan istilah tepo sliro, artinya kita menempatkan diri kita pada situasi orang lain, sehingga kita bisa lebih memahami perilaku orang lain kepada kita.
d)     Pujian yang Tulus dan Teguran yang Tepat.
            Kita dapat membuat orang lain atau diri kita sendiri menjadi lebih baik dengan cara memberikan pujian, dorongan dan kata-kata atau gesture yang positif. Peliharalah hubungan Anda dengan orang lain. Pelihara dan rawatlah hubungan pribadi kita. Kapan terakhir kita mengatakan kepada istri bahwa kita mencintainya? Kapan terakhir mengatakan kepada seseorang bahwa kita berterima kasih atas dukungan, perhatian, dan kerja samanya? Jika hal ini dikatakan dengan sepenuh hati dapat menjadi sangat berarti.
e)      Kehidupan Seperti Gema.
            Kehidupan adalah seperti gema. Apa yang kita kirimkan ke luar – kembali lagi. Apa yang kita tabur – kita panen. Apa yang kita berikan – kita peroleh. Apa yang kita lihat pada diri orang lain – ada dalam diri kita. Merupakan hukum alam bahwa apa yang kita terima dari orang lain adalah akibat dari apa yang kita berikan. Kita bisa mendapatkan segala-galanya yang kita inginkan dalam kehidupan, jika kita cukup banyak membantu orang lain mendapatkan apa yang mereka inginkan.
f)       Mulai dengan Apa yang dipikirkan.
            Jika apa yang Anda pikirkan mengenai orang lain berubah, maka sikap dan tindakan mereka terhadap Anda juga akan berubah. Karena manusia sangat sensitif satu sama lain dalam banyak hal, kita biasanya sangat peka terhadap apa yang dipikirkan oleh satu sama lainnya.
C.    Manfaat Pemahaman Terhadap Orang Lain
1.      Dapat mengetahui karakter seseorang
2.      Dapat empati dari orang lain
3.      Saling memahami kesulitan orang lain
4.      Saling tolong menolong.
5.      Tidak mudah menyakiti hati orang lain.


D.    Cara Pemahaman Terhadap Orang Lain
1.      Berfikir terbuka terhadap diri sendiri dan orang lain.
            Berfikir terbuka merupakan sarana terpenting untuk perasaan dan dapat menguatkan nilai-nilai keprribadian. Jika anda telah berpikir secara terbuka tentu anda akan mulai berfikir secara menyeluh, melihat segala sesuatu dari berbagai sudut, bukan menatap permasalahan dari satu sisi, misalnya permasalahan dengan guru atau teman sekelasnya.
2.      Terima sifat alami manusia.
            Manusia tidak luput dari kesalahan. Tidak semua orang bisa berbaik hati. Tiap orang pasti pernah mengatakan hal yang salah, terganggu ketika sedang melakukan sesuatu, atau kadang-kadang lupa. Anda harus ingat: semua masalah yang Anda miliki di hidup Anda, semua rasa sakit yang pernah Anda rasakan, juga dimiliki dan dirasakan orang lain. Tiap orang punya masalah masing-masing, dan Anda harus ingat itu tiap kali Anda ingin akur dengan orang lain yang sulit didekati atau terlihat mengabaikan Anda. Mungkin dia merasa itu yang terbaik untuknya.
3.     Cobalah bersimpati atau empati pada orang lain.
            Simpati adalah ketika Anda paham atau mencoba memahami mengapa seseorang merasakan apa yang mereka rasakan. Empati adalah ketika Anda sendiri sudah pernah merasakan apa yang mereka rasakan dan tahu bagaimana rasanya. Keduanya adalah perasaan yang bagus untuk dirasakan terhadap seseorang. Ketika seseorang sulit didekati atau terlihat mengabaikan Anda, cobalah mengerti perasaannya. Pahami bahwa karena Anda belum pernah mereka rasakan, perasaan dan pengalaman yang dirasakan orang lain berarti valid. Ingat bahwa mereka melakukan yang terbaik untuk diri sendiri dan mereka sedang berusaha mengatasi masalah mereka. Pikirkan juga bagaimana masalah Anda kadang membuat Anda terlihat lebih jahat daripada biasanya atau membuat Anda melakukan hal yang kemudian Anda sesali. Ini akan membuat Anda merasa lebih baik dan membuat interaksi Anda dengan orang lain membaik.
4.      Gunakanlah rasa sabar
            Untuk mengenal orang lain tidak akan selesai dalam satu atau dua hari, sama seperti untuk memahami sebuah pelajaran, memahami orang lain membutuhkan waktu, kita akan mempelajari sifat-sifat orang disekitar kita, contoh teman dekat atau kekasih, jika kekasih anda orang yang tidak suka banyak bicara jangan suka sering bicara yang tidak jelas tujuannya jika berada disamping dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar